Sejarah Makanan Betawi Kembang Goyang dan Cara Membuatnya

Kembang Goyang
Sumber :
  • Cookpad/CikGu Er

VIVA Kuliner – Bagi masyarakat Betawi, makanan kembang goyang mungkin sudah tidak asing lagi didengar dan dinikmati. Meskipun popularitas dari kue kering ini belakangan sudah mulai menurun, namun tetap masih dilestarikan sebagai kuliner tradisional khas dari Betawi. 

Daftar Makanan yang Aman dan Berbahaya bagi Penderita Asam Urat

Biasanya, kue kembang goyang disajikan sebagai sajian khas masyarakat Betawi di hari raya idul Fitri atau lebaran untuk menyambut tamu yang datang bersilaturahmi. Meskipun popularitasnya menurun, akan tetapi kue kering ini masih cukup banyak digemari oleh masyarakat. 

Kue tradisional ini masih banyak dilestarikan, hal itu terbukti dari bertambahnya varian rasa kembang goyang yang beredar di pasaran. Mulai dari rasa manis hingga yang gurih. Selain itu, cemilan dengan bentuk khas yang menyerupai bunga ini juga bisa ditemukan dalam berbagai aneka warna. Sehingga tampilannya lebih terlihat menarik dan menggugah selera. Scroll ke baah untuk simak selengkapnya. 

Kenali Penyebab Diare, IDI Kabupaten Boyolali Berikan Informasi Pengobatan

Asal-usul Kembang Goyang

kembang goyang

Photo :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang
Cara Mudah Menjaga Pola Makan Sehat dengan Nasi Saat Berlibur

Nama dari kue kering ini memang terbilang unik, sehingga mungkin banyak masyarakat yang penasaran dan belum mengetahui bagaimana asal-usul nama kembang goyang dipilih.

‘Kembang goyang’ diambil dari bentuknya yang menyerupai kelopak kembang dan proses pembuatannya yang dibuat dengan digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan saat dimasak. 

Cara Membuat Kue Kembang Goyang

Kembang Goyang

Photo :
  • Cookpad/CikGu Er

Resep by CikGu Er (Cookpad)

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • 1/2 kg tepung beras
  • 1/2 kg tepung terigu
  • 1/2 kg tepung tapioka
  • 1/2 kg gula pasir
  • 5 butir telur
  • 5 gelas belimbing air kapur (bisa diganti santan)
  • Wijen (opsional)

Cara Membuat:

  1. Semua bahan dijadikan satu kecuali wijen, mixer atau aduk menggunakan spatula sampai tercampur rata dan adonan kental.
  2. Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang atau besar dulu, setelah cukup panas kecilkan api, celup dan biarkan cetakan kembang goyang terendam dalam minyak hingga cukup panas (cukup panas saja, jangan panas sekali)
  3. Angkat dan kibas-kibaskan cetakan supaya bersih dari minyak, celupkan cetakan dalam adonan (jangan celupkan sampai atas (nanti kembang goyangnya tidak bisa lepas), lalu angkat dari adonan dan langsung masukkan dalam minyak, tunggu sesaat, kemudian goyang-goyangkan cetakan agar kue lepas (Notes: cetakan jangan terlalu panas atau terlalu dingin karena jika kepanasan waktu dicelup adonan langsung matang, kalau diangkat dari adonan langsung jatuh, jika terlalu dingin adonan tidak mau nempel, jadi ketipisan)
  4. Goreng sampai berwarna kekuningan meskipun masih lembek langsung diangkat (karena minyak panas tetap mampu merubah warna kecokelatan meskipun sudah diangkat dan kue akan mengeras renyah jika sudah dingin)
  5. Jika menggunakan wijen jangan lupa taburkan wijen sedikit tiap sebelum celup cetakan.
  6. Jika menginginkan kembang goyang rasa gurih atau asin, gula bisa diganti bumbu rempeyek

Tips supaya gorengan tidak berminyak dan berwarna kuning cantik:

1. Angkat kue ketika masih kekuningan meski masih lembek karena nanti akan mengeras dan renyah.

2. Tiriskan dengan posisi dibalik di atas kertas tiris agar minyak turun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya