William Wongso Sebut Rendang Vegan Jadi Pilihan Unik Kenalkan Kuliner Indonesia
- VIVA/Diza Liane Syahputri
VIVA Kuliner – Pakar kuliner Indonesia, William Wongso menuturkan bahwa Indonesia memiliki berbagai macam kuliner menarik yang jarang dieksplorasi oleh masyarakat secara luas. Faktanya, Indonesia memiliki sajian yang unik dengan rasa dan pengolahan tak biasa.
Salah satu yang disorot William Wongso adalah kudapan khas Sumatera yaitu rendang. Siapa pun mengenal rendang dengan bumbu khas yang nendang di lidah.
Pengolahan dan rasa rendang ini lah yang membuat masyarakat Internasional dapat mengenal dan mencoba mencicipi menu nusantara lainnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Masih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang belum menyadari keunikan kuliner Indonesia. Contoh sederhananya hidangan rendang, banyak yang belum sadar bahwa di Sumatera Barat ada 900 Nagari atau desa yang memiliki komposisi bahan dan bumbu yang berbeda untuk mengolah rendang," ujar William Wongso dalam Festival Jajanan Bango 2022, Jumat 28 Oktober 2022.
Pengetahuan seperti ini, kata William Wongso, yang perlu disebarluaskan agar generasi selanjutnya bisa mengenali, mengapresiasi, dan akhirnya melestarikan ragam cita rasa dan bahan otentik, kearifan lokal, hingga perpaduan budaya yang menyatu di dalam kekayaan kuliner Indonesia.
Terlebih menurutnya, kuliner 'zaman' dulu seolah sudah tergerus masa sehingga lambat laun menghilang. Maka dari itu, olahanan makanan nusantara pun harus dibuat sesuai perkembangan zaman.
"Saya banyak membawa (mengenalkan) rendang, itu wajib. Tapi rendang harus didampingi rendang vegan. Kita bisa menggunakan bahan nabati. Di sini dengan bahan yang sama untuk gudeg yaitu nangka muda," jelasnya.
Selain rendang, William Wongso juga kerap mengenalkan jenis makanan Nusantara lain yang berasal dari sayuran seperti pecel sayur. Alih-alih gado-gado, William Wongso menilai pecel lebih mudah diterima bak 'salad' asal Indonesia dengan bumbu kacang yang khas.
"Pecel punya keunikan sendiri, hanya secara Internasional, kacang ganti kacang mede karena sering alergi," bebernya.
Untuk soto, berbagai daerah juga memiliki kuliner khas satu ini. Maka dari itu, William Wongso mengimbau agar pedagang soto menjual soto disertai dengan identifikasi tempat asalnya.
Hal ini untuk memudahkan masyarakat Internasional mengenali dengan mudah.
"Jangan asal soto aja, supaya orang internasional tahu kalau makanan kita bukan umum tapi tiap daerah punya khas. Ada soto kudus, soto lamongan. Segala jenis sate juga harus disebutkan daerahnya," imbuhnya.
William Wongso menyayangkan bahwa makanan khas Indonesia yang mulai hilang lantaran tak ada generasi selanjutnya yang mau mengolah dan memperkenalkan.
Maka dari itu, cara lain yang bisa dilakukan dengan menyuguhkan berbagai sajian daerah dalam satu tempat untuk mudah mengenalkan pada masyarakat.
"Nggak ada yang lebih baik dari seperti ini. FJB 2022 satu-satunya cara dalam satu tempat kita bisa cicipi 90 jenis makanan dari daerah beda bayangkan kalau kita harus terbang ke daerah, mahal dan waktu pasit nggak cukup. FJB bakal terus melegenda. Gen z juga berminat untuk cicipi makanan di sini," tandasnya.