5 Fakta Menarik Wasabi yang Sudah Dimakan Sejak Sebelum Masehi
- freepik/wirestock
VIVA Kuliner – Wasabi kerap dijumpai sebagai pendamping sushi. Hanya dengan satu gigitan, pasta berwarna hijau ini akan menyengat rongga hidung dengan panasnya yang membakar dalam beberapa detik.Â
Namun rasa pedas yang dihasilkan wasabi berbeda dengan cabai. Maka dari itu, menyingkirkan rasa menyengat wasabi tak bisa dengan segelas air.Â
Rupanya pasta panas ini telah ada selama ratusan tahun dan menjadi populer secara global. Selain sushi, wasabi kerap menjadi pelengkap untuk makanan lain seperti mash potato, soba, dan ochazuke.Â
Wasabi berasal dari tanaman asli Jepang dan termasuk suku kubis-kubisan. Di alam bebas, wasabi hanya tumbuh liar di daerah beriklim sejuk, di lembar pinggiran sungai atau tengah air bersih yang mengalir perlahan.Â
Masih ada fakta menarik lain dari wasabi yang barangkali kamu belum ketahui. Dilansir dari The Fact Site, berikut 5 fakta tentang wasabi.Â
Digunakan untuk menghindari keracunan makanan
Wasabi dipercaya sebagai pendamping sushi karena kualitas anti-bakterinya. Tanaman wasabi mengandung bahan kimia yang disebut allyl isothiocyanate yang digunakan sebagai insektisida.Â
Banyak ikan membawa parasit. Kendati demikian, wasabi dimakan bersama sushi atau sashimi guna membunuh bakteri pada ikan. Dengan begitu kemungkinan keracunan makanan setelah makan ikan mentah berkurang.Â
Memiliki parutan khusus
Untuk membuat pasta wasabi yang biasa dikonsumsi, disarankan menggunakan parutan khusus. Hal tersebut disebabkan parutan biasa dapat merusak tanaman wasabi.Â
Parutan wasabi dalam Bahasa Jepang disebut oroshigane. Hasil parutan ini menghasilkan pasta halus dari wasabi. Tidak disarankan menggunakan parutan keju karena malah menghasilkan potongan yang lebih besar dan tidak halus.Â
Tanaman mahal
Wasabi mungkin seringkali diremehkan karena rasanya yang terbilang aneh. Ternyata wasabi merupakan salah satu sayuran termahal di dunia.
Untuk harga lebih dari 1 kg wasabi dibanderol sekitar USD 250 atau setara dengan Rp3,7 juta. Faktor yang membuat wasabi dijual dengan harga tinggi adalah sulit untuk tumbuh.Â
Mayoritas wasabi di luar Jepang adalah imitasiÂ
Karena wasabi merupakan salah satu tanaman termahal di dunia, ada banyak produk palsu di luar sana. Banyak wasabi yang dijual di supermarket mengandung bahan lain yang mirip dengan penampilan dan rasa wasabi.Â
Tanaman seperti lobak atau moster (mustard) sering digunakan sebagai pengganti yang murah untuk rasa pedas. Diperkirakan mayoritas wasabi dalam kemasan mengandung pewarna makanan hijau untuk menciptakan warna yang sama dengan tanamannya.Â
Sudah dimakan sejak sebelum masehi
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa orang Jepang Kuno telah menyantap wasabi sejak 14.000 SM. Penelitian memaparkan bahwa wasabi pertama kali dibudidayakan pada tahun-tahun awal Zaman Edo di Jepang.Â
Klan Tokugawa adalah pertama yang membudidayakan wasabi dan lambang keluarga mereka terdiri dari 3 daun tanaman wasabi. Diperkirakan wasabi pertama kali disantap bersama sushi pada awal tahun 1800-an selama era Bunsei di Zaman Edo.Â