Nikmatnya Nasi Goreng Jagung, Kuliner Khas Lereng Gunung Ungaran
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA Lifestyle – Nasi goreng beras itu sudah biasa. Di mana-mana ada. Nah, kalau yang ini benar-benar jarang ada. Rasanya juga tak kalah dengan nasi goreng pada umumnya.
Nasi goreng jagung. Atau nasi jagung goreng ya? Ah, apalah mau disebutnya. Yang pasti ini adalah nasi jagung khas desa yang digoreng dengan bumbu dan diberi lauk pilihan.
Nah, kalau mau mencicipi nikmatnya nasi goreng jagung, datang saja ke Desa Pakis, Kecamatan Limbangan, Kendal Jawa Tengah. Di sini ada sebuah warung makan yang punya menu spesial nasi jagung. Lokasi warung ada di sebelah tempat wisata Sawah Merangan Pakis, lereng barat Gunung Ungaran. Mudah ditempuh karena berada di jalur wisata Kendal - Bandungan.
Ada dua menu khusus nasi jagung. Yaitu nasi jagung urap berisi nasi jagung yang diberi beberapa macam sayuran dan bumbu urap atau sambal kelapa. Yang kedua nasi goreng jagung, terbuat dari nasi jagung rebus yang diberi bumbu nasi goreng biasa, dan diberi campuran lauk seperti ayam, babat, daging sapi, bakso, atau sosis. Tinggal pilih saja. Ada juga nasi goreng jagung dengan campuran pete.
Menurut salah satu karyawannya, nasi jagung itu terbuat dari jagung yang sudah dijemur sampai kering, lalu ditumbuk menjadi butiran. Ukuran butirannya lebih kecil dari beras biasa. Setelah itu dikukus hingga menjadi nasi jagung matang.
Warung nasi jagung ini mulai buka sebelum masa pandemi. Awalnya adalah warung soto. Lalu untuk mengenalkan kuliner khas Desa Pakis, maka dibuatlah menu khusus nasi jagung.
"Ini yang punya kan Bu Kades ya, Bu Hestiana. Jadi sekalian mengangkat kuliner desa. Alhamdulillah laris juga. Kebanyakan orang Kendal dan Semarang yang mau wisata pada mampir ke sini, terus jadi langganan," jelasnya.
Lalu menu apa yang jadi favorit?
"Nasi goreng jagung lauk pete. Kan banyak yang penasaran, karena umumnya nasi jagung itu dicampur urap. Lha ini kita bikin jadi nasi goreng jagung, camlur pete dan lauk lainnya seperti ayam maupun bakso dan sosis. Setelah penasaran lalu nyoba, dan banyak yang cocok," ungkapnya.
Rasanya gimana?
"Rasa pas ini. Kalau tekstur jelas beda ya dengan nasi beras. Ini lebih halus dan kalau orang Jawa bilang mawur, tidak lengket seperti nasi beras. Dikasih pete cocok, apalagi kan satu porsi ini diberi rempeyek juga, enak," kata Bu Yuni, wisatawan asal Semarang yang mampir ke warung nasi jagung Desa Pakis.
Nah, seporsi nasi goreng jagung ini harganya cukup terjangkau. Bawa 20 ribu rupiah sudah lebih dari cukup untuk menyantap seporsi nasi jagung plus minuman.
Monggo dicoba.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno