Pecinta Daging, Ini 5 Alasan Daging Wagyu Bisa Mahal Banget
- Dokumentasi Holycow
VIVA Kuliner – Daging sapi wagyu begitu populer bagi pencinta kuliner dan banyak promosi tersebar media sosial. Daging satu ini sering menjadi sorotan warganet karena harganya yang selangit. Dikenal sebagai bahan makanan premium, wagyu menawarkan rasa enak dan kualitasnya jempolan.
Ternyata bukan tanpa alasan kenapa daging wagyu mahal loh. Harganya yang bisa beberapa kali lipat jika dibandingkan jenis steak lain, penyebabnya karena berbagai faktor yang masuk akal.
Menyadari bahwa tingginya harga wagyu ternyata sepadan dengan alasannya. Berikut ini deretan alasan yang akan menjawab apa istimewanya daging wagyu yang Viva dapat berikan ke kamu.
1. Lingkungan Peternakan Terbaik
Orang-orang Jepang memiliki keyakinan, bahwa kebahagiaan sapi akan berpengaruh terhadap rasa dagingnya. Jadi, mereka juga sangat serius dalam menjaga sapi agar tetap bahagia dan tidak stres.
Perlu kamu ketahui, ada cukup banyak faktor yang membuat sapi punya potensi stres, seperti iklim, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, hingga kepadatan tanah. Di Jepang, ada sejumlah tempat terkenal nyaman dan ‘bebas stres’ bagi sapi sehingga mampu menghasilkan wagyu yang lebih enak.
2. Sapi dirawat dengan Baik
Sapi wagyu diternak dan dirawat dengan baik agar menghasilkan kualitas daging terbaik. Tak hanya sekadar diberi makan saja, dilansir dari thejapaneseway.com, sapi wagyu juga dipijat dan dimandikan setiap harinya dengan air mineral dari sumber air panas agar rileks
Selain itu juga roses pemeliharaan sapi untuk wagyu berbeda dengan sapi pada umumnya. Mulai dari dalam kandungan, kelahiran, hingga berumur dan layak potong.
Ketika masih dalam perut, induk sapi mendapatkan program diet khusus dengan menu khas. Saat anak-anak hingga berumur 10 bulan, sapi akan melalui proses penggemukan dengan pedoman makanan tertentu.
Biasanya, sapi akan siap potong ketika berusia 26-28 bulan. Perbedaan waktu potong ini tergantung dari lokasi pengembang biakan sapi.
3. Berasal dari Sapi Blasteran
Memang benar, wagyu populer sebagai daging sapi khas Jepang. Namun belum banyak yang tahu kalau sapi-sapi yang memproduksi wagyu sebenarnya merupakan sapi blasteran.
Ras-ras yang dikenal sebagai penghasil wagyu seperti japanese black, brown, shorthorn, dan polled, sebenarnya adalah hasil persilangan dengan sapi-sapi eropa. Sebut saja simmental, devon, atau brown swiss yang secara kualitas sudah terkenal bagusnya.
Kombinasi genetika yang sudah berkembang di Jepang sejak abad ke-20 inilah yang menghasilkan apa yang orang kenal sebagai sapi wagyu.
4. Dikembangkan Dengan Teknik Pemeliharaan Khusus
Proses pemeliharaan sapi untuk wagyu berbeda dengan sapi pada umumnya. Mulai dari dalam kandungan, kelahiran, hingga berumur dan layak potong.
Ketika masih dalam perut, induk sapi mendapatkan program diet khusus dengan menu khas. Saat anak-anak hingga berumur 10 bulan, sapi akan melalui proses penggemukan dengan pedoman makanan tertentu.
Biasanya, sapi akan siap potong ketika berusia 26-28 bulan. Perbedaan waktu potong ini tergantung dari lokasi pengembang biakan sapi.
5. Permintaan Tinggi
Selain karena berbagai faktor yang berhubungan dengan proses perkembangbiakan dan perawatan yang ekstra rumit, ada juga faktor lain. Tingginya permintaan sekaligus terbatasnya penawaran adalah untuk dipilih.
Saat ini, produsen dan eksportir daging Wagyu hanya terbatas pada beberapa negara saja. Selain Jepang, hanya Amerika Serikat dan Australia yang terkenal serius. Namun, perintah untuk daging wagyu menyebar dari penjuru negara dunia.
Berdasarkan data Strait Research, permintaan tertinggi ada di negara kawasan Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara. Lalu selanjutnya Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
Sesuai hukum ekonomi, harga permintaan dan terbatasnya penawaran dapat meningkatkan suatu komoditas.