Nikmatnya Wedang Ronde Salatiga, Hangatnya Bikin Bugar
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno.
VIVA Kuliner – Aroma dan rasa jahenya, membuat wedang ronde banyak disuka. Apalagi saat berada di daerah yang berhawa sejuk seperti Salatiga, Jawa Tengah. Kota yang berada di lereng Gunung Merbabu tersebut dikenal kaya dengan kuliner yang berbahan jahe. Sebut saja ampyang, sekoteng, enting gepuk jahe, dan tentu saja wedang ronde.
Wedang ronde itu awal mulanya berasal dari pendatang Tionghoa di Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda. Menurut literatur yang ada, minuman yang dikenal dengan bola-bola tepungnya itu disebut Tangyuan.
Kemudian, karena bentuknya bulat, orang Belanda menyebutnya rondje, yang artinya bulat manis. Tapi karena lidah orang Jawa saat itu sulit mengucapkan rondje dengan lafal Belanda, maka mereka menyebutnya ronde saja.
Nah, lokasi yang paling mudah membeli wedang ronde di Kota Salatiga ada di jalan Ahmad Yani, sebelah selatan Pasar Raya Salatiga. Area ini dikenal sebagai sentra kuliner. Aneka makanan khas Salatiga ada di sini.
Satu di antaranya adalah wedang ronde Jhon Sarno. Ia membuka lapak gerobak dorong yang tampilannya agak trendi, persis di depan Hotel Beringin. Pelanggannya para wisatawan yang jalan-jalan ke Salatiga maupun yang baru turun dari kawasan wisata Kopeng.
Wedang ronde punya rasa yang manis pedas karena campuran jahe pada air panasnya. Karena itulah warung wedang ronde biasanya buka mulai sore hingga malam. Tapi kalau hari Minggu atau libur sudah buka mulai siang.
"Jam tiga sore lah baru buka. Itu kalau hari biasa. Tapi kalau Sabtu Minggu dan tanggal merah agak gasik mas, mulai jam 12-an. Eman-eman (sayang) kalau nggak gasik, soalnya ramai kan kalau libur, pembelinya sudah datang sejak siang," kata Jhon Sarno.
Isian wedang jahe adalah bola-bola ketan, kacang tanah sangan, kolang-kaling, agar-agar atau hunkwee, dan roti tawar. Di beberapa warung ada yang ditambahi pacar cina, tape kering, serta santan atau kental manis.
Semuanya dimasukkan dalam mangkok, diberi sirup gula murni, lalu diguyur air jahe panas. Cara meminumnya, yang umum adalah diseruput pakai sendok sedikit demi sedikit air jahenya. Setelah agak hangat, baru dikudap sebagai mana biasa.
"Cocok lah kalau di sini. Udaranya agak dingin, minumnya ya wedang ronde. Saya sering mampir kalau pas lewat Salatiga. Dan murah," kata Hartono, wisatawan asal Semarang.
Wedang ronde di Salatiga memang tergolong murah. Satu mangkok wedang ronde isi komplet hanya Rp6 ribu. Akan lebih mantap lagi kalau minum wedang ronde sambil ngemil jadah panggang dan bakpao yang banyak dijual di kawasan kuliner tersebut.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno