10 Makanan Favorit Soekarno, Sedapnya Mantul!
- Twitter Kedubes Rusia di Jakarta
VIVA – Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni. Uniknya, tanggal tersebut dijadikan juga sebagai Hari Tempe Nasional. Hal ini dikarenakan karena tempe adalah salah satu dari makanan favorit Soekarno. Ayah dari Megawati Soekarnoputri itu dikenal sebagai pecinta kuliner tradisional. Sebagai sosok yang pernah menjadi orang nomor 1 di Indonesia, Soekarno dikenal hidup dalam kesederhanaan bahkan terlihat dari makanan kesukaannya yang begitu merakyat. Makanan favorit Bung Karno ini juga tidak terlepas dari daerah asalnya yaitu Blitar. Semasa hidupnya, Bung Karno dikatakan tidak bisa lepas dari beberapa makanan, misalnya seperti sate hingga pecel.
Ada beberapa macam makanan favorit Soekarno, semuanya lezat dan nikmat. Berikut penjelasannya:
1. Tempe
Makanan sederhana ini memang terkenal jadi salah satu makanan favorit Presiden Soekarno. Hal tersebut salah satunya diceritakan oleh istri Soekarno Fatmawati dalam buku yang berjudul Fatmawati Catatan Kecil Bersama Bung Karno. Olahan tempe yang disukai Presiden Soekarno beraneka macam, seperti tempe bacem dan tempe goreng biasa. Hal tersebut tertera dalam buku Hariyatie, Soekarno The Hidden Story (2011).
2. Sayur Lodeh dan lodeh rebung
Dalam buku tersebut di atas, Fatmawati juga salah satunya menulis lodeh rebung sebagai salah satu makanan kesukaan Presiden Soekarno. Sementara dalam buku Soekarno Poenja Tjerita yang ditulis @sejarahRI, tertulis bahwa Bung Karno sangat menyukai sayur lodeh.
3. Sayur Asem dan Sambal Terasi
Hariyatie menulis bahwa makanan lain yang disukai Presiden Soekarno adalah sayur asem lengkap dengan sambalnya.
4. Pais Ikan
Soekarno juga menykai hidangan khas Bengkulu lainnya yakni pais ikan. Pais ikan merupakan olahan yang sekilas mirip pepes khas Sunda. Namun, pais ikan yang satu ini menggunakan ikan gebu dan ikan buli sebagai bahan dasarnya.
Selain itu, Soekarno juga menyukai beberapa makanan khas desa yang sederhana seperti nasi jagung. Ia juga menyukai rawon, mi goreng, dan ayam goreng mentega.
5. Kue Pelite
Presiden Soekarno juga menyukai kue pelite. Kue ini jadi kesukaan Soekarno saat diasingkan ke Pulau Bangka, tepatnya di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 1949. Saat itu beliau diasingkan bersama Mohammad Hatta, Haji Agus Salim, dan Mohammad Roem.
Soekarno diketahui gemar bersosialisasi dengan masyarakat Muntok, saat masa pengasingan dan pergolakan politik di Indonesia. Disebut bahwa Bung Karno dulu menyukai kue pelite yang merupakan kue khas Bangka Barat.
Kue ini terbuat dari tepung beras, santan, dan gula putih. Adonan tersebut kemudian dikukus dalam wadah yang dibentuk dari daun pandan.
6. Brongkos dan asem-asem
Brongkos merupakan olahan sayur yang terbuat dari bahan seperti kacang tolo, kluwak, dan melinjo. Sementara, asem-asem merupakan sejenis olahan daging ayam berkuah santan dan dibungkus daun pisang.
7. Bagar Hiu
Seperti dilansir dari Tribun Travel, Soekarno juga menyukai bagar hiu saat pengasingannya di Bengkulu. Saat itu Soekarno diasingkan ke Bengkulu pada 1938 – 1942.
Bagar hiu merupakan salah satu kuliner khas Bengkulu yang langka. Namun bagar hiu cukup populer saat bulan Ramadhan. Sepintas, bagar hiu mirip dengan rendang daging khas Padang.
Namun, bagar hiu tidak dimasak bersama santan melainkan menggunakan kelapa yang disangrai. Selain itu, bagar hiu juga menggunakan daging ikan hiu.
8. Nasi Jagung
Peduli dengan kehidupan para petani yang menyokong Indonesia sebagai negara agararis, Bung Karno juga sangat gemar makan nasi jagung. Menurutnya, nasi jagung melambangkan dunia tani karena energi yang dihasilkan oleh jagung lebih besar dibandingkan dengan beras.
Selain itu, jagung juga memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan nasi dan roti sehingga menjadi lebih sehat. Rutin makan nasi jagung juga menjadi rahasia tubuh fit Bung Karno.
9. Pecel
Saking sukanya dengan pecel, Bung Karno bahkan hingga mengenalkan pecel ke benua Eropa. Ada dua warung pecel di Blitar yang diketahui menjadi tempat langganan Bung Karno untuk menyantap pecel, salah satunya adalah warung pecel Mbok Pin di Jalan Ahmad Yani, Blitar.
Saat berkunjung ke negara-negara di Eropa, Bung Karno seringkali meminta salad tanpa saus yang kemudian ia akan menuangkan bumbu pecel di atas salad yang dipesannya. Bahkan saat di Mongolia, Bung Karno juga mengganti susu kuda yang biasanya dihidangkan untuk menemani roti dengan sambal pecel favoritnya.
10. Sate dan Rawon
Presiden Republik Indonesia Soekarno, begitu menggemari masakan di Rumah Makan Madrawi. Sate, soto, gulai, rawon, kerap disantapnya sejak masih kuliah di ITB. Hingga akhirnya Soekarno memilih rumah makan tersebut untuk menjadi pemasok santap siang para tamu Konferensi Asia Afrika (KAA).
Karena cita rasanya yang sudah teruji, maka Soekarno berani memperkenalkan menu sate, soto dan rawon dari rumah makan tersebut kepada para tamu negara.