Uniknya Pasar Dhoplang Wonogiri, Surganya Jajanan Tradisional
- VIVA/Agus Setiawan
VIVA – Pasar Dhoplang merupakan salah satu objek wisata kuliner jajanan tradisional yang populer di Wonogiri. Selain unik, pasar Dhoplang ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Jawa.
Jika kamu berkunjung ke Pasar Dhoplang, kamu akan menikmati sensasi pada zaman dahulu kala. Bagaimana tidak, seluruh pengelola yang ada disana mengenakan pakaian adat Jawa, yaitu surjan lurik. Mulai dari pemandu parkir, hingga para penjual jajanan tradisionalnya.
Untuk menambah suasana adat Jawa tempo dulu, disana juga memutarkan lagu-lagu tembang Jawa. Dalam prosesi jual beli juga diwajibkan menggunakan Bahasa Jawa lho.
Pertama kali saat berkunjung ke Pasar Dhoplang yang harus kamu lakukan yaitu lintu koin. Lintu koin yaitu menukarkan uang kamu yang nantinya ditukarkan dengan koin berbahan kayu berbentuk bulat. Nominalnya yaitu 1, itu artinya seribu, 2 itu dua ribu, 5 itu artinya lima ribu dan seterusnya.
Ini juga menjadi salah satu keunikan yang ada di pasar Dhoplang. Transaksi jual belinya menggunakan koin yang sudah di desain sedemikian rupa.
Jika uang yang sudah kamu tukarkan ternyata masih sisa saat jajan kuliner disana, kamu bisa menukarkan kembali dengan uang kertas. Uang koin tersebut jangan di bawa pulang ya, karena sudah dihitung pas jumlahnya.
Berbagai macam jajanan tradisional bisa kamu cicipi di Pasar Dhoplang ini, seperti pecel sayur, gethuk, soto, nasi jagung, dan masih banyak lagi. Tak hanya makanan tradisonal, disini juga menyediakan jajanan kekinian seperti sosis, hingga pisang krispi.
Ada akustik lagu Jawa
Akustik di Pasar Dhoplang, Wonogiri
- VIVA/Agus Setiawan
Pasar Dhoplang menjadi salah satu wisata kuliner yang hits. Anak-anak muda pun juga berbondong-bondong datang kesini untuk menikmati jajanan tradisionalnya. Selain itu, juga ada akustik yang bisa dinikmati agar suasana makin meriah. Lagu-lagu yang disajikan pun juga berbahasa Jawa.
Saat saya mengunjungi Pasar Dhoplang ini, banyak anak-anak muda yang menikmati makanannya, hingga suasana seperti akustik lagu Jawa. Terlebih mereka juga ikut bernyanyi bersama. Adanya akustik ini juga menambah daya tarik pengunjung.
Bebas plastik
Pasar Dhoplang, Wonogiri
- VIVA/Agus Setiawan
Pasar Dhoplang ini bebas dari plastik. Untuk makanan kering, para pedagang menggunakan daun jati dan daun pisang dalam metode penyajiannya. Sedangkan untuk makanan basah seperti soto, menggunakan mangkok dari tanah liat. Tak perlu khawatir jika ingin jajan dan dibawa pulang, kamu bisa membawa Goodie Bag sendiri atau membeli disini dengan harga Rp5000 saja.
Jam operasional
Pasar Dhoplang, Wonogiri
- VIVA/Agus Setiawan
Pasar Dhoplang buka setiap hari Minggu mulai pukul 06.00 pagi hingga jam 10.00 WIB, atau menunggu pengunjung meninggalkan pasar Dhoplang ini. Saran saya, jika kalian berkunjung kesini berama-ramai, kalian datangnya jangan terlalu siang ya. Karena sekitar pukul 07.00 pasar Dhoplang sudah dipadati pengunjung. Nah, saat penukaran uang, baiknya teman kamu lainnya mencari tempat terlebih dahulu agar bisa duduk lesehan.
Lokasi pasar Dhoplang
alamat pasar Dhoplang, Wonogiri
- VIVA/Agus Setiawan
Jika kamu ingin datang kesini, dari alun-alun Wonogiri menuju pasar Dhoplang berjarak sekitar 36 km dengan estimasi waktu sekitar 50 menit. Jika kamu dari Kecamatan Purwantoro berjarak sekitar 14 km dengan estimasi waktu sekitar 20 menit.
Patokannya yaitu dari perempatan bawah terminal pasar Slogohimo menuju ke arah Selatan sekitar 3km. Setelah berjalan sejauh 3 km dan melewati tanjakan, posisi Pasar Dhoplang berada di sisi kiri. Kamu akan melihat sejumlah juru parkir yang mengenakan pakaian surjan lurik.
Parkir motor bisa masuk ke dalam lebih dekat dengan lokasi Pasar Dhoplang. Sementara untuk mobil bisa parkir di pinggir jalan yang akan dipandu oleh juru parkir yang sudah siap mengarahkan parkir.
Alamat tepatnya pasar Dhoplang ini berlokasi di Desa Kembar, Pandan, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah. Rasakan sensasi uniknya pasar Dhoplang, Slogohimo, Wonogiri dengan kearifan lokal Jawa.
