10 Makanan Khas Jawa Tengah yang Terkenal Menggugah Selera
- www.justtryandtaste.com
VIVA – Makanan khas Jawa Tengah memang selalu menarik perhatian para pelancong yang sedang berkunjung ke daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Memiliki cita rasa yang manis dan enak, membuat makanan khas Jawa Tengah selalu dirindukan bagi mereka para pelancong atau pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman.
Makanan khas daerah yang terkenal dan memiliki cita rasa yang lezat dan punya ciri khasnya sendiri, salah satunya adalah masakan khas Jawa Tengah. Kurang lengkap rasanya, jika Anda menyambangi Jawa Tengah namun tidak menjajal atau mencicipi masakan khas Jawa Tengah.
Botok Teri Medan
- http://kumpulanresepmasakan20.blogspot.com/
Di mana perlu kita ketahui, makanan khas Jawa Tengah memiliki cita rasa yang khas, istimewa, lezat, dan menggoyang lidah. Tidak heran, jika provinsi Jawa Tengah tidak hanya terkenal dengan tempat wisatanya saja, tapi ragam jenis kuliner juga tak kalah menggoda untuk dijajal.
Jika Anda yang tidak asing dengan makanan khas Jawa Tengah pasti rasanya cenderung manis dan tidak terlalu pedas. Di mana dengan menggunakan bumbu bawang putih dan sedikit rempat, santan, kata Dra. Wahyuningsih, M.Pd. dalam buku Pengolahan Makanan Nusantara.
Dari sekian banyaknya kuliner dari seluruh Nusantara, makanan yang paling banyak disukai dan dinikmati adalah makanan khas Jawa Tengah. Rasanya yang gurih dengan dipadukan rasa manis yang tidak kuat dan ditambah dengan bumbu tradisional, menjadikan makanan khas Jawa Tengah memang terbaik.
Banyak jenis makanan khas Jawa Tengah yang sering disajikan di rumah sebagai menu makanan sehari-hari. Lantas, makanan khas Jawa Tengah mana yang jadi favoritmu? Berikut ini kami bagikan sederet makanan khas Jawa Tengah yang wajib Anda jajal.
Makanan Khas Jawa Tengah
Gudeg jogja.
Setiap daerah tentu memiliki makanan khasnya masing-masing. Begitu juga dengan Jawa Tengah yang memiliki makanan khas yang dapat menggugah selera. Mungkin ada beberapa jenis makanan khas Jawa Tengah berikut ini sudah pernah Anda coba, atau bahkan belum sama sekali?
1. Botok
Botok tahu.
Makanan khas Jawa Tengah yang pertama yaitu ada botok. Dibuat dari bahan dasar yang mudah dan ringan, membuat botok memiliki rasa yang luar biasa.
Botok merupakanan makanan yang terbuat dari daging kelapa parut yang diperas santannya. Di mana nantinya kelapa parut dicampur dengan cabai, garam, merica, kemangi dan daun salam. Dengan tambahan bumbu tersebut, menjadikan botor memiliki cita rasa yang menggugah selera.
2. Soto Kudus
Berasal dari Kudus, kuliner berikutnya adalah soto Kudus. Soto Kudus paling direkomendasikan buat kamu yang berkunjung ke Jawa Tengah. Dengan dihidangkan dengan daging kerabu, sapi dan ayam, membuat soto kudus begitu dinikmati oleh semua kalangan.
3. Garang Asem
Garang asem.
Siapa yang tidak pernah menjajal makanan garang asem? Bisa dibilang Anda orang yang merugi. Makanan khas Jawa Tengah ini memiliki cita rasa yang asam dan pedas,namun tetap menggugah selera.
Berisikan ayam yang dimasak dengan santan dan kemudian dibungkus daun pisang, membuat garang asem begitu disukai semua kalangan.
4. Lumpia Semarang
Lumpia Semarang.
- Cookpad/Indah Mulia
Semarang terkenal dengan tahu petisnya, ternyata juga terkenal dengan lumpianya. Lumpia khas Semarang ini akan semakin nikmat jika bisa dikonsumsi saat masih hangat.
Jangan lupa, untuk menyantapnya beri tambahan siraman saus atau cabai merah. Lumpia Semarang memiliki variasi isi, seperti telur, ayam, udah, rebung, dan sayuran.
5. Gudeg
Gudeg Jogja.
Anda yang sering ke Yogyakarta pasti tidak asing lagi dengan makanan khas Jawa Tengah satu ini. Makanan khas Jawa Tengah satu ini begitu terkenal dan menjadi ikon kulinernya kota Yogyakarta.
Hampir di setiap sudut kota Jogja pasti kita dengan mudah menemukan makanan khas Jawa Tengah, khususnya Yogyakarta.Berbahan dasar buah nangka muda dan kemudian dimasak dengan santan serta gula dan daun menghasilkan gudeg berwarna jadi cokelat.
Gudeg biasanya disajikan dengan berbagai jenis lauk pauk, seperti oseng mercon, tempe mendoan, tahu bacem, telur bacem, dan masih banyak lagi lainnya.
6. Nasi Gandul
Nasi gandul khas Pati.
Nasi gandul terkenal dengan di seluruh lapisan masyarakat Jawa Tengah. Nasi Gandul merupakan salah satu kuliner tradisional yang berasal dari Pati Jawa Tengah. Untuk penyajiannya pun nasi gandul ditambah dengan daun pisang.
7. Dawet Ireng
Dawet ireng.
Siapa yang tidak mengenal jenis kuliner satu ini Dawet ireng namanya, minuman khas Purworejo ini memang benar-benar menyegarkan. Warna hitam dari dawet ireng berasal dari bahan alami yang digunakannya, yaitu abu jerami. Bahan tersebut bisa ditemui pada saat proses pembuatan cendol. Sensasi menyegarkan dawet ireng benar-benar sukses membuat kita tergoda.
8. Sate Ambal
Sate Maranggi ala The G Flavors Surabaya
Makanan khas Jawa Tengah berikutnya yaitu sate ambal. Sate Ambal berasal dari Ambal, Kebumen Jawa Tengah. Makanan khas ini dibuat dengan menggunakan ayam kampung. Untuk kuahnya sendiri dibuat dari tempe yang sudah digiling, kemudain cabai dan rempah-rempah. Sate Ambal biasanya lebih nikmat jika disantap dengan lontong.
9. Wajik
Wajik
Siapa yang tidak mengenak makanan khas Jawa Tengah satu ini? Wajik namanya. Makanan tradisional ini sudah sedari lama menjadi favorit keluarga Indonesia. Kudapan ini dibuat dengan bahan dasar beras ketan yang dimasak dengan menggunakan campuran gula Jawa.
Makanan khas Jawa Tengah ini memang menarik untuk dijadikan camilan atau oleh-oleh.
10. Mendoan
Tempe Mendoan khas Banjarnegara.
Mendoan merupakan makanan khas Jawa Tengah berikutnya yang memiliki rasa gurih dan enak. Mendoan berasal dari Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Mendoan berarti memasak dengan menggunakan minyak panas yang banyak. Mendoa juga tidak kalah menjadi perhatian warganet lantaran ukurannya.
Demikian itu beberapa jenis makanan khas Jawa Tengah yang menarik untuk Anda santap, apalagi ketika masih hangat dan panas. Sensasinya benar-benar menggugah selera. Dan tak jarang bikin nambah.
Hari Guru, Pemprov Jateng Sudah Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, upaya ini sebagai apresiasi pada para guru yang merupakan agen peradaban.
