Sumpil, Jajanan Ramadhan Legit dan Gurih Khas Kendal
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Namanya cukup unik, sumpil. Berbahan sederhana tapi sangat disuka. Terutama bagi warga di Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah.
Sumpil adalah makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus menggunakan daun bambu. Di Kaliwungu sumpil dibuat setiap bulan Ramadhan dan bulan Maulud. Makanya saat bulan puasa seperti sekarang ini, sumpil diburu warga untuk hidangan camilan.
Beras yang dibungkus daun bambu kemudian direbus yang akan membuat jajanan ini bertekstur legit dengan aroma daun bambu yang khas. Aroma tradisional akan menyeruak saat sumpil dibuka dan diberi kelapa yang sudah diparut.
Menurut warga setempat, sumpil merupakan makanan tradisional Kaliwungu yang sudah disantap sejak jaman dulu secara turun temurun.
Secara rasa mirip-mirip dengan ketupat. Tapi sumpil tidak dibungkus dengan janur atau daun pisang. Tapi memakai daun bambu. Bentuknya juga beda yaitu segitiga.
"Iki kan bedanya dengan ketupat atau lontong adalah pada bungkusnya yang dari daun bambu. Jadi rasanya agak beda terutama pada aroma yang dihasilkan daun bambu. Mungkin dulu daun bambu dipakai karena praktis dan gampang didapat," kata Mashuri, warga Kaliwungu.
Sumpil hadir pada momen keagamaan seperti Ramadhan sekarang ini. Jadi tidak mudah didapat di luar bulan Ramadhan. Tapi sumpil bisa didapat pada bulan Maulud saat warga Kaliwungu melaksanakan tradisi weh-wehan atau saling berbagi hidangan kepada saudara dan tetangga.
Khusus di bulan Ramadhan, penjualan sumpil dimulai pada sehari menjelang Ramadhan pada acara tradisi tukudher di halaman Masjid Besar Kaliwungu. Kemudian selama bulan Ramadhan para pedagang makanan di sekitar Kaliwungu juga menjualnyala.
"Sumpil ini cara menikmatinya dengan mengudap pakai sambal dan kelapa parut. Dibuka daunnya lalu ditutulkan begitu. Enak, sekali mengudap habis beberapa, kan bentuknya juga kecil," tambah Mashuri.
Harga sepaket beberapa sumpil rata-rata sekitar Rp5 ribu, bisa dibeli di alun-alun atau di Pasar Gladak Kaliwungu.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno