Resep Coffee Mocktail Lagi Viral, Diprediksi Geser Tren Kopi Susu

Coffee mocktail.
Sumber :
  • Instagram @muhammadaga.

VIVA – Kopi susu dalam beberapa tahun belakangan telah menjadi tren. Kedai yang menawarkan menu kopi dengan campuran susu pun menjamur di mana-mana. Meski memiliki nama yang berbeda-beda, tetapi tetap saja, basic-nya adalah kopi susu. 

Untuk memunculkan inovasi baru dan menghindari kebosanan dengan menu yang itu-itu saja, kini muncul coffee mocktail. Sebenarnya, mocktail kopi ini sudah diperkenalkan sejak 2018 - 2019 lalu. Namun, menu ini mulai banyak ditawarkan di banyak kedai kopi baru-baru ini. 

Salah satu penggagas yang menemukan resep kopi ini adalah seorang barista bernama Muhammad Aga. Harapannya, agar ada inovasi dan pilihan lain, selain menu kopi susu. 

"Aku buka coffee shop di Bandung (2019), buat highlight kopi mocktail biar ada pilihan. Kopi susu buat kita entrance, orang yang tadinya enggak minum kopi jadi minum karena affordable. Setelah masuk pasti bosan minumnya itu melulu, pasti mau coba yang lain," ujarnya saat Pembukaan Restoran La Verre Patisserie di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta Selatan, Senin 21 Maret 2022. 

Ilustrasi es kopi susu.

Photo :
  • Freepik/valeria_aksakova

"Harapan kita di teman-teman kopi, kita pengin ada inovasi baru yang mungkin bukan cuma sekadar tren, tapi bisa dikonsumsi sehari-hari. Berharap bisa affordable seperti es kopi susu," tambah dia. 

Menurut Aga, kini sudah mulai banyak kedai kopi yang menyajikan menu mocktail ini. Selain untuk kreativitas, inovasi dan mencegah kebosanan dari para pencinta kopi, Aga berharap, tiap kedai kopi memiliki signature drink. 

"Movement ini kami coba gaungkan agar tiap kedai kopi punya signature drink, mau itu mocktail, blended atau frappe, asal jangan cuma ganti nama tapi produk itu-itu saja. Itu awal campaign-nya," tuturnya. 

"Sebanyak apa sekarang? Sudah lumayan tapi aku tidak punya datanya. Masih ada kopi susu? Pasti, karena transisinya masih belum terlalu signifikan, baru terjadi 2020. Buat customer jadi ada opsi. Kalau di specialty coffee shop ada menu baru, itu bagian dari inovasi. Sebagai barista kita tidak cuma bekerja di bar, tapi juga memikirkan bagaimana caranya ada inovasi," imbuhnya.

Ilustrasi kopi.

Photo :
  • U-Report

Lebih lanjut, Muhammad Aga turut memberikan resep jika kamu ingin mencoba membuat coffee mocktail ini di rumah. 

"Simpel, karena mocktail tidak punya benchmark, selera saja. Kalau menawarkan orang aku selalu tanya, suka flavor notes seperti apa. Misalnya kategori minuman ada sweet sour, fruity floral, bitter sweet, ada yang ingin seger aja," paparnya. 

"Kalau sudah ada di kategori, misalnya fruity floral, harus ada elemen floral dan fruity. Tinggal selera, mau strong fruity pakai lemon, kalau tidak terlalu strong cari nanas misalnya. Jus kan banyak sekarang di supermarket, tinggal campur sesuai selera. Enaknya kalau mocktail, kopi dicampur bahan lain tuh membuka flavor lain," tambah Aga. 

Menurutnya, tidak perlu yang rumit, kita bisa membuat yang sederhana di rumah, dengan peralatan seadanya. 

"Di rumah kalau tidak ada shaker, pakai saja tumblr, masukkan es batu lalu shake agar dapat visual bagus. Dapat foam bagus. Mocktail esensinya bukan cuma flavor, tapi kita mainkan semua spektrum indra, ada visual, indra perasa, aroma. Ada yang pakai asap-asapan, garnish, menurutku menarik sekarang di rumah gampang banget," bebernya. 

Para Drink Expert Adu Bikin Minuman Era 70 Hingga 2000an, Bakal Tren Tahun Depan?

"Aku biasa beli lemon dan madu. Beli kopi hitam, saring. Kasih lemon dan madu, shake. Itu juga bisa disebut mocktail. Kan fungsinya campuran itu untuk menunjang kopi tersebut menjadi sebuah minuman yang disebut mocktail," tukas Muhammad Aga.

Ekspor Kopi Manggarai Timur dalam Bayang-bayang Anti Deforestasi Uni Eropa
Ampas kopi

Dari Skincare hingga Pupuk, Ini 9 Cara Memanfaatkan Ampas Kopi

Kopi adalah minuman yang tak terpisahkan bagi banyak orang di Indonesia. Namun, setelah menikmati secangkir kopi yang nikmat, apakah Anda tahu apa yang terjadi pada ampas

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024