6 Kisah Pemilik Warteg Bahari Sampai Memiliki 800+ Tempat

Warteg Bahari
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Siapa yang tidak kenal dengan Warteg Bahari atau Warung Tegal yang menyediakan berbagai pilihan menu masakan. Kehadiran warteg ini hampir dapat ditemui di setiap daerah di Tanah Air, termasuk Ibu Kota Jakarta. Sesuai namanya, warteg identik dengan Kota Tegal karena mayoritas pemiliknya adalah warga Tegal yang merantau ke beberapa kota sampai membuka usaha warteg. 

Mari kita berkenalan dengan sosok Sayudi, seorang pemilik sekaligus pendiri dari Warteg Kharisma Bahari. Ia telah merintis usaha tersebut sejak beberapa puluh tahun yang lalu ketika usianya masih cukup muda dan memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Nah, berikut adalah ulasan mengenai Warteg Kharisma Bahari yang terdapat dalam kanal YouTube VDVC seleb bersama dengan Ben Kasyafani. 

Lalu, Bagaimana Kisah Warteg Kharisma Bahari Milik Sayudi?

Pemilik 800 Lebih Warteg Bahari

Salah satu yang sangat menginspirasi dari sosok Sayudi adalah kegigihannya selama berpuluh-puluh tahun menjalankan usaha warteg. Cabang wartegnya sampai saat ini bukan lagi puluhan, melainkan sudah mencapai 800 lebih cabang yang tersebar di beberapa wilaya di Indonesia. Hal ini diungkapkan Sayudi dalam kanal YouTube VDVC seleb. Bahkan, ia mengatakan bahwa saat ini sudah tidak lagi menghitung jumlah wartegnya karena saking banyaknya Warteg Bahari. 

Brand Warteg Bahari

Warteg Bahari

Photo :
  • Tangkapan Layar

Sayudi mengatakan bahwa bahari bukanlah sebagai merek, sebab kata tersebut adalah slogan untuk Kota Tegal, kota kelahiran Sayudi. Maka dari itu, setiap warteg banyak yang menggunakan kata bahari. Kata bahari juga tidak boleh di klaim oleh sebuah perusahaan karena setiap warteg membawa nama kota kelahiran, yaitu Tegal. 

Alasan Makanan Warteg Enak

Warteg Sehat

Photo :
  • VIVA/ Bimo Aria

Seperti yang kita ketahui bahwa masakan warteg adalah masakan rumahan. Sehingga warteg akan cocok untuk daerah mana saja di seluruh Tanah Air, termasuk Jabodetabek yang memiliki berbagai macam suku. 

Selain itu, warteg saat ini sudah bersih dan beberapa sudah memakai AC supaya ruangannya semakin nyaman. Jadi, dulu mungkin orang-orang segan untuk makan di warteg, tapi saat ini mereka justru banyak yang lebih nyaman makan di warteg, terutama Warteg Bahari. 

Sayudi mengatakan bahwa untuk membuat masakan yang enak banget menyesuaikan dengan jiwa pemasaknya. Dengan kata lain, bila orang masak dengan jiwa yang sedang bahagia, maka rasanya akan enak. Begitu juga sebaliknya, bila orang masak dalam keadaan jiwa sedang tidak baik, maka rasanya juga akan kurang enak.  

Pernah Menjadi Pedagang Asongan

MUF Initiates Program for Low-Income Groups

Pedagang kali lima atau asongan di jalan Jakarta

Photo :
  • VIVAnews/Maryadie

Sebelum menjadi pengusaha Warteg Bahari, Sayudi pernah menjadi seorang pedagang asongan di daerah Pulogadung, Jakarta Timur. Ia menjadi pedagang asongan selama 7 sampai 8 tahun lamanya. Ia menjadi pedagang rokok, tisu, permen, dan lain sebagainya. Selama satu bulan, ia mendapatkan penghasilan menjadi pedagang asongan sekitar Rp300 ribu pada saat itu. 

Polisi Tangkap Begal yang Rampas HP Sepasang Kekasih di Warteg Jelambar

Merintis Warteg Bahari

Menu di warung Tegal (warteg).

Photo :
  • U-Report
Digitalisasi Pembayaran Warteg Sudah Sejauh Mana?

Setelah beberapa tahun menjadi pedagang asongan, Sayudi berpikir untuk mengubah nasibnya dengan membuka warteg. Tapi, saat itu ia tidak mempunyai uang untuk membuka sebuah warteg. Akan tetapi, ibu mertuanya menawarkan Sayudi untuk menggadaikan sertifikat rumahnya ke bank. 

Bahkan, ia tidak memiliki basic atau pengalaman dalam bidang kuliner. Tapi Sayudi membuktikan bahwa itu semua bukanlah sebagai hambatan. Selain itu, ia memiliki pikiran bahwa ingin membuka warteg tapi tidak 100 persen berada di warteg terus menerus. Setelah memiliki uang, Sayudi kemudian membuka cabang. 

Ia kemudian memiliki berbagai cabang di beberapa kota. Akan tetapi, ia merasa capek lantaran harus mengunjungi cabang tersebut. Alhasil ia mempercayakan kepada teman dan saudara untuk berjualan di warteg tersebut. Kemudian ia dan para pedagang tersebut bagi hasil dari pendapatan wartegnya. 

Harapan Sayudi

Sayudi mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang tidak pernah mau merasa sukses atau pintar. Karena ia takut malah menjadi orang yang sombong. Ia juga memiliki harapan untuk membuat Warteg Bahari sebanyak mungkin. 

Bila dulu slogan yang dimiliki oleh Sayudi adalah siap mewartegkan Jabodetabek, kini sudah berubah menjadi siap mewartegkan Indonesia. Hal ini karena Warteg Bahari sudah berada di luar Jabodetabek. Mulai dari Bali, Surabaya, bahkan sampai Palembang.

Nah, untuk menyaksikan keseruan mengobrol dengan pengusaha Warteg Bahari, simak video selengkapnya melalui kanal YouTube VDVC seleb dalam acara Di Atas Meja Makan yang dipandu oleh Ben Kasyafani. Jangan lupa untuk subscribe, like, komen, dan share video tersebut kepada orang-orang terdekat supaya menginspirasi semua orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya