5 Keunggulan Alat Masak dari Kayu, Lebih Aman untuk Makanan

Ilustrasi alat masak.
Sumber :
  • Freepik/lifeforstock

VIVA – Ada banyak pilihan peralatan masak yang bisa Anda gunakan untuk membuat hidangan lezat. Umumnya peralatan itu terbuat dari stainless steel, kayu, silikon hingga nilon.

Hati-Hati! Ini Bahaya Memasak Air Panas dengan Teko Plastik yang Harus Kamu Ketahui

Tapi, bagi para pemula pasti akan bingung manakah bahan yang paling aman? Yang jelas, satu peralatan masak yang wajib Anda miliki adalah alat masak dari kayu.

Ada 5 alasan kenapa peralatan memasak kayu lebih unggul dari lainnya. Berikut penjelasannya dikutip dari laman My Recipes.

Ibu Rumah Tangga Harus Coba! Trik Menghemat Gas LPG Agar Lebih Awet

1. Peralatan dari tidak akan menggores permukaan antilengket wajan atau panci Anda. Ini penting terutama untuk masakan yang butuh banyak mengaduk.

2. Peralatan kayu hangat. Sendok kayu yang masuk ke dalam resep masakan yang sensitif terhadap suhu tidak akan 'kaget' masakan dan menyebabkan kristalisasi langsung. Peralatan kayu juga tidak konduktif, artinya tidak akan menarik panas dari masakan dan tidak membakar tangan Anda.

Jangan Panik! Begini 5 Cara Mengatasi Nasi Kurang Matang Agar Tetap Enak

3. Cukup kokoh untuk mengaduk masakan dengan kuah atau adonan kental.

4. Anti panas. Peralatan kayu tidak akan meleleh di masakan yang panas atau ketika ditaruh di wajan panas. Tapi bukan berarti peralatan itu tidak akan terbakar. Peralatan ini juga melepaskan bahan kimia ketika dipakai di masakan panas seperti pada peralatan plastik.

5. Lebih aman untuk makanan. Peralatan dari logam bisa bereaksi terhadap makanan asam seperti saus tomat dan lemon. Peralatan masak kayu tidak akan mempengaruhi rasa makanan dan kemungkinan kecil menyerap rasanya juga.

Yudiana Lyn, seorang entrepreneur muda yang melihat peluang emas meningkatnya permintaan alat masak kayu, mengembangkan brand homLiv dengan menggandeng para UMKM lokal untuk menghasilkan
produk-produk kayu berkualitas foodgrade yang aman digunakan.

“Saya komunikasi terus menerus dengan para pengrajin sampai mereka tahu benar bahwa yang saya mau itu kualitas yang benar-benar bagus dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Yudiana saat
diwawancarai.

Bukan tanpa perjuangan, beliau menjalankan kerjasama dengan para pengrajin lokal yang terbiasa produksi dengan kualitas seadanya. Beliau juga menyampaikan bahwa tidak sedikit kerugian yang dialami ketika harus menimbun produk yang tidak lulus dari Quality Control.

homLiv memproduksi beragam alat masak seperti sutil kayu jati Alegra, rolling pin Hikaru, sendok garpu Carola hingga sumpit panjang Hyunsu yang
sudah berkali-kali mendapatkan repeat order dari restoran Jepang setempat.

Dengan slogan #BorongProdukLokal, homLiv mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya berkata bangga buatan Indonesia, tapi juga membuktikan kebanggaan itu lewat tindakan nyata: Borong Produk Lokal, bukan sebaliknya.

“Tidak hanya pasar lokal, tapi target kita berikutnya adalah ekspor. Oleh sebab itu, kualitas adalah harga mati, tidak bisa ditawar,” lanjut Yudiana yang juga merupakan calon eksportir binaan
Indonesia Eximbank.

Di akhir percakapan, dia menyampaikan harapannya agar semakin banyak anak muda yang mau ikutan menggali potensi lokal guna membantu perekonomian dalam negeri khususnya di era pandemi yang tengah berlangsung saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya