Sagulicious, Olahan Varian Sagu Khas Papua Nan Nikmat
- Dokumentasi
VIVA – Sagu kerap menjadi sumber karbohidrat utama bagi warga Papua, yang mana berbeda dengan di pulau Jawa yang memilih beras. Siapa sangka, sagu sebenarnya kaya akan vitamin dan mineral serta mampu diolah untuk beragam jenis makanan.
Ya, pendiri Jenama Sagulicious, Jenny Widjaja mengaku terinspirasi dari warga papua yang memakai sagu untuk asupan sehari-sehari. Hal ini yang mencetuskan ide Sagulicious untuk mengangkat kearifan lokal kuliner Papua yang kerap terlupakan.
"Bahan sagu bisa dijadikan menjadi makaroni sagu ayam barbeque, mie sagu gurame sambal matah hingga pasta penne lada hitam," kata Jenny Widjaja saat meresmikan pusat kuliner Papua disela-sela pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, secara daring, baru-baru ini.
Sagu yang ditanam di Papua, kata Jenny, sudah menjadi kekayaan turun temurun bagi keluarga. Sayangnya, pengolahan sagu di Papua sendiri hanya diolah sebagai papeda yang dianggap kurang menarik bagi masyarakat luas. Sagu sendiri memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan sehingga akan memberi manfaat saat dikonsumsi.
"Saya tertarik untuk mengolah tanpa mengurangi nilai gizi. Sagu mengandung kaya gizi, salah satunya pati resisten baik untuk bakteri di usus, nambah stamina, kolesterol. Sagu ini tidak tercemar, dan pohon sagu ini belasan tahun bisa dipanen," kata dia.
Sehingga secara nutrisi lebih rendah daripada banyak jenis tepung seperti gandum utuh atau soba, yang biasanya mengandung lebih banyak nutrisi, seperti protein dan vitamin B. Olahan lainnya yang terkadang dibuat oleh Jenny seperti mi, pasta, makaroni, dengan bumbu varian merah dari pewarna alami buah merah.
"Setiap varian rasanya berbeda, ada perpaduan buah merah (khas Papua)," ujarnya lagi.
Mendirikan Sagulicious ini membuat Jenny bercita-cita mengenalkan olahan sagu untuk berbagai jenis kalangan. Terlebih, rasa olahan yang nikmat dan sagu yang membuat rasa kenyang lebih lama menjadi perpaduan menarik.
"Saya ingin sagu juga dikenal di luar Papua, seperti Jakarta, Kalimatan, Sulawesi, Sumatera, dan Indonesia lainnya. Sagu punya banyak kelebihan seperti mudah dicerna usus besar dan segera memberi tenaga,” kata Jenny.
“Dan sekarang dalam momen PON XX Papua ini, kami sekalian jadikan Jenama Sagolicious sebagai oleh-oleh buat atlet atau kontingen dari seluruh Indonesia,” tutur dia.
Senada, Kepala Satuan Zeni Kodam XVII Cendrawasih Kolonel CZI Arief Novianto yang mampir di stand Jenama Sagolicious menyebut olahan sagu bisa menjadi varian menu khas Indonesia. Dengan begitu, masyarakat akan mengenal sagu lebih baik
“Ternyata sagu bukan cuma bisa dibuat papeda tapi bisa dibuat yang lain-lain juga,” katanya.