Mahasiswa Brawijaya Bikin Sosis dari Ikan Barakuda dan Daun Kelor
VIVA – Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) membuat produk olahan ikan kaya protein dan vitamin. Produk olahan daging ikan ini diklaim aman dan sehat cocok untuk memenuhi kebutuhan vitamin.
Mereka menamakan Basuke (Barakuda Singkong dan Daun kelor). Basuke adalah produk inovasi yang dikembangkan oleh Surya Rachman Susilowati, Erviana Shinta Dewi, Surya Dewa Ramadhan, Lalu Octavian Diandra P dan Yesica Wulanda Eka P.
Sosis ini produk pangan berbahan baku Ikan Barakuda, singkong dan daun kelor yang menggunakan bahan pengawet dari cangkang atau karapas udang.
"Ikan barakuda mengandung vitamin B2 yang berperan dalam menjaga sistem syaraf agar berjalan normal, membantu memperlancar metabolisme, menyembuhkan radang kulit, mencegah penyakit jantung dan baik bagi kesehatan mata," kata salah satu anggota tim, Surya, Kamis, 29 Juli 2021.
Untuk kandungan gizi sosis ini memiliki kaya kandungan gizi yang baik untuk kesehatan berupa protein, karbohidrat, zat besi, magnesium, dan vitamin A yang ada pada daun kelor. Sementara, singkong kaya akan zat besi, energi, fosfor, kalium, karbohidrat dan lemak serta difortifikasi kitosan yang berfungsi sebagai bahan pengawet alami.
"Selain itu kulit udang juga mengandung protein hingga 40 persen, kalsium karbonat 40 hingga 50 persen, dan kitin 20 hingga 36,61 persen sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak. Kitosan juga melapisi produk yang diawetkan, sehingga terjadi interaksi yang minimal antara produk dan lingkungan," ujar Surya.
Surya mengatakan, ide pembuatan Sosis Basuke karena melihat maraknya peredaran makanan olahan di pasaran yang tidak aman bagi kesehatan terutama anak-anak. Dia mengungkapkan, sosis yang beredar di pasaran mengandung bahan pengawet berbahaya seperti nitrit.
"Hal tersebut menimbulkan keraguan terutama pada anak-anak dan masyarakat penggemar sosis. Sebuah penelitian mengatakan bahwa nitrosodimetilamin yang merupakan hasil reaksi nitrit dapat menyebabakan kerusakan pada hati. Selain itu, sifat karsinogenik bisa memicu berkembangnya sel kanker," tutur Surya.
Sosis Basuke kini sedang dalam tahap uji proksimat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengurusan Hak Kelayakan Intelektual, pengajuan sertifikat dan logo halal dari MUI dan pengajuan BPOM. Kini produk di bawah bimbingan Qurrota A`yunin, S.Pi.,MP.,M.Sc sudah bisa didapatkan di laman marketplace.
"Sosis Basuke dikemas dalam kemasan plastik vacuum yang hampa udara sehingga makanan didalamnya tentu akan akan lebih tahan lama dan mampu menekan pertumbuhan bakteri dan terhindar dari pertumbuhan mikroba. Proses oksidasi dan kerusakan pada produk dapat dihindari karena jenis kemasan ini kedap udara sehingga dapat menjamin kualitas dari bahan-bahan atau produk yang dibungkus di dalamnya," tutur Surya.