Mencicipi Nikmatnya Dry-Aged Steak yang Diproses 30 Hari
- SIR LOIN
VIVA – Steak menjadi salah satu hidangan mewah yang cukup digemari di Indonesia. Rasa dagingnya yang lembut berpadu dengan aneka saus bercita rasa gurih dan lezat, membuat kuliner ini kian diminati.
Nah, buat kamu pecinta steak khususnya daging sirloin, restoran SIR LOIN yang ada di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mungkin bisa menjadi salah satu pilihan.
Co-Founder SIR LOIN, Bagus Oktaviano, turut menceritakan alasan mengapa lebih memilih membuka restoran steak.
"Kita lihat di Jakarta ini steak house itu either yang menengah atau high end. Kita pengin bikin steak house yang quality dagingnya sebenarnya wagyu tapi dengan price yang lebih reasonable," ujarnya saat media gathering Steak Menu Testing di SIR LOIN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.
Jika diposisikan, menurut pria yang akrab disapa Vino itu, SIR LOIN berada di tengah-tengah. Di mana restoran ini menyajikan daging wagyu berkualitas dan menyediakan tempat nyaman, yang mengusung konsep lifestyle, dengan mengambil inspirasi dari restoran steak klasik.
Saat berbincang-bincang, Vino turut memberi tahu menu andalan dan best seller yang ditawarkan oleh SIR LOIN. Apa itu?
"Sirloin Butter Parmesan yang di-aging itu sih. Jadi itu sirloin MB7, Wagyu Australia kita aging pake keju. Jadi, ada taste kejunya. Itu best seller kita sih sebenarnya," kata dia.
Lebih lanjut, Vino menjelaskan yang membedakan steak SIR LOIN dengan yang lain adalah daging-dagingnya yang di-aging dengan taste tertentu. Di mana daging yang disajikan adalah jenis dry-aged yang telah diproses selama 30 hari.
"Kaya tadi contohnya yang sirloin itu kita aging-nya pake butter parmesan, terus ada juga menu yang di-aging pake truffle. Jadi, kita ada rasa-rasa yang di-aging pakai sesuatu yang unik. Mungkin belum tentu di steak house lain punya yang kaya gitu," lanjut dia.
Sedangkan untuk cara memasak, seluruh menu yang ditawarkan diolah dengan dua cara, yaitu ada yang dipanggang menggunakan charcoal dan satu lagi di pan seared. Kamu bisa memilih salah satunya tergantung selera.
"Kalau charcoal jadi muncul taste smokey karena pakai arang. Dari charcoal-nya itu juga kita kasih kayu, jadi ada aroma wood-nya juga. Tapi kalau ada orang yang enggak suka rasa-rasa kaya gitu, itu akan lebih cocok yang pan seared karena dimasak pake butter si steaknya itu," ungkap dia.
Beberapa menu yang ditawarkan di SIR LOIN, di antaranya Butter Parmesan Aged Sir Loin, Flat Iron, Lobster Mac and Cheese, Bone in Tenderloin, Truffle Mushroom Angel Hair, Florentine Butter Chicken, dan masih banyak lagi.
Nah, jika kamu ingin mencicipi menu steak di sini, kamu harus mengeluarkan kocek Rp150 ribu - Rp385 ribu, untuk single steak.
"Selain single steak, kita juga punya group. Kita nyebutnya big cut. Itu gramasinya memang variasi, ada yang mulai dari 500 gram sampe 2 kilogram. Itu juga pilihan dagingnya macam-macam dan kita jualnya per 100 gram. Untuk yang share steak-nya itu per 100 gram yang paling affordable Rp125 ribu, yang paling mahal di angka Rp200-an ribu," tutur Vino.
Sementara untuk minuman yang dijual di sini, harganya dibanderol mulai dari Rp30 ribu hingga Rp40 ribu.