Burger Ternyata Bisa Jadi Sehat, Ini Alasannya
- U-Report
VIVA – Burger memang identik dengan makanan cepat saji yang sering disebut sebagai makanan tak sehat karena tinggi akan kandungan gula dan lemak, serta tidak mengandung nutrisi. Namun ternyata tidak selamanya burger itu buruk. Burger dengan komposisi yang sehat bisa lebih baik dari beberapa salad ala cafe.
Burger yang dimaksud ialah burger sehat yang terdiri atas roti, daging sapi, domba atau ayam segar, potongan daging asap, keju dan sayuran. Komposisi burger sehat tersebut dinilai bisa memiliki jumlah kalori yang lebih sedikit dibandingkan sebagian salad ala cafe yang kerap disajikan dengan bahan-bahan tinggi kalori. Sebagai contoh, kacang-kacangan, biji-bijian dan dressing berlemak.
Analisis dari ahli gizi dari JPS Health & Fitness, Jacob Schepis, rata-rata semangkuk salad ala cafe memiliki jumlah kalori setidaknya 820 kalori. Sedangkan burger memiliki kalori rata-rata 740 kalori.
Baca juga: Terlihat Menyebalkan, 5 Zodiak Ini Ternyata Penuh Kasih Sayang
"Mereka menambahkan banyak tambahan lezat pada salad dan membuat salad (ala cafe) memiliki kalori lebih banyak daripada burger," jelas Schepis seperti dilansir News.
Schepsi juga menyebut beberapa tips penting untuk memilih burger sehat. Dia menyebut pilihlah burger dengan daging tanpa lemak. Selain itu, kamu juga bisa meminta untuk menggunakan saus dalam jumlah sedikit.
Selain itu, pilih patty baik daging atau ayam yang diproses dengan cara dipanggang dibanding digoreng. Terkahir, konsumsilah burger dalam jumlah yang tidak berlebihan. Tapi tidak hanya itu, burger yang tanpa pewarna sintetis dan penyedap rasa bahkan juga enak lho.
Baca juga: CDC Amerika Serikat: Masker Lebih Baik Daripada Vaksin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu restoran burger di Indonesia pada 2019, Burger King terhadap 1.000 responden menunjukkan bahwa konsumen benar-benar mencari produk yang tidak mengandung pewarna sintetis atau penambah rasa.
Beberapa klaim utama yang menonjol adalah 100 persen daging ayam sesungguhnya; 58 persen terbuat dari bahan makanan autentik, dan 50 persen tanpa pewarna, penambah rasa, dan pengawet buatan.
“Kami meluncurkan kebijakan bahan autentik kami pada 2017, dan sejak itu kami telah bekerja sama dengan pemasok kami untuk hanya menggunakan bahan autentik. Kami menggunakan bahan-bahan pengawet yang orisinil seperti ekstrak rosemary, ekstrak teh hijau, dan jus lemon untuk menggantikan pengawet buatan. Lalu akar bit, klorofil, dan arang untuk menggantikan pewarna sintetis," kata Head of Innovation and Supply Chain Burger King Indonesia, Natalia Purwati, dalam keterangannya.
Maka dari itu, pihaknya kemudian menghadirkan menu yang klaimnya dibuat dengan 100 persen bahan dari bahan alami tanpa pewarna sintetis dan penyedap rasa. Varian Whopper terbaru ini juga menggunakan 100 persen daging sapi yang dipanggang dan juga tanpa MSG serta sirup jagung tinggi frukosa.