"Super Jorok" 5 Nama Menu Tradisional Ini Gak Kalah Heboh dari Klepon
- VIVA.co.id/Diza Liane Sahputri
VIVA – Nama kue klepon, kini tengah naik daun. Nama kue tradisional yang sebelumnya enggak terlalu familiar di kota Metropolitan ini, mendadak viral lantaran disebut klepon tidak Islami.Â
Hal ini berawal dari sebuah cuitan seorang pengguna Twitter, yang menyebut bahwa kue berwarna hijau yang identik dengan taburan kelapa parut itu dinilai tidak Islami dibanding kurma. Bahkan, unggahan itu turut menyarankan untuk mulai meninggalkan kue klepon.Â
Nah, selain klepon, masih ada beberapa kue tradisional lain yang enggak kalah kontroversial, karena namanya. Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, yuk intip nama-nama kue tradisional yang nyeleneh dan unik. Eits, otaknya jangan ngeres ya.Â
Memek
Kudapan satu ini berasal dari Aceh. Bahkan kue ini juga diusulkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) lho. Nama asli memek sendiri ialah mamemek yang artinya menguyah atau menggigit. Bahan dasar pembuatan kue ini berasal dari beras ketan putih yang digongseng, pisang, santan dan gula. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dan ditumbuk menggunakan batang pisang atau bahan yang keras sampai benar-benar halus.
Baca Juga:Â Mewahnya Rumah Dewi Perssik Rp30 M, Ada Lift dan Kolam Renang
Kue tete atau ape
Kalau kue yang satu ini pasti sudah enggak asing lagi buat kamu. Kue asal Betawi ini banyak dijajakan di berbagai tempat di Jakarta. Kue ape juga dikenal sebagai kue tete karena banyak yang menyebut bentuknya mirip dengan payudara. Buat urusan rasa, kue tete ini sudah pasti jempolan. Rasanya manis dan gurih, yang bercampur dengan rasa pandan.
Tolpit alias kontol kejepit
Kue yang satu ini merupakan panganan khas Bantul, Jawa Tengah. Sepintas kue ini memang mirip dengan bagian testis pada laki-laki. Tapi, kuliner yang biasa dijual di Pasar Turi, Bambanglipuro, ini memiliki rasa yang enak dan legit. Hal ini karena tolpit terbuat dari adonan tepung beras yang ditambah dengan gula Jawa.
Dawet jembut kecabut
Eits, jangan piktor alias pikiran kotor saat mengetahui nama panganan satu ini. Dawet jembut kecabut merupakan salah satu kuliner legendaris khas Purworejo. Inspirasi namanya berasal dari daerah tempat dawet itu dijual, yakni Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh alias Jembut Kecabut. Sebagian orang menganggapnya nyeleneh karena nama ini mirip dengan istilah bulu kemaluan.
Mie penthil
Sekilas, jika mendengar nama mie penthil, mungkin ada yang menganggapnya seperti puting payudara. Bukan! Mie penthil merupakan makanan yang berasal dari Bantul, Yogyakarta. Penthil sendiri artinya karet. Bentuknya memanjang dengan warna kuning dan putih. Yang uniknya lagi adalah, cara pembuatan mie ini harus diinjak-injak. Tapi, mungkin, itu yang menjadi alasan di balik kelezatan mie penthil ini.Â