Timbun Makanan saat Pandemi? Begini Caranya agar Tetap Segar
- Pixabay
VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19, memaksa kita mengubah cara hidup. Mau tidak mau, kita harus meminimalkan aktivitas di luar rumah, agar tidak tertular virus yang berasal dari China itu.
Termasuk soal urusan berbelanja kebutuhan rumah. Aktivitas satu ini memang tidak bisa dihindari, tapi bisa disiasati supaya kamu enggak sering keluar rumah. Caranya, dengan berbelanja sekaligus, misalnya untuk satu bulan kebutuhan.
Tapi masalahnya, tingkat kesegaran makanan menjadi pertimbangan jika membelinya dalam jumlah banyak. Terlebih, untuk buah dan sayur-sayuran. Satu-satunya solusi adalah dengan menyimpannya di lemari es atau kulkas.
Baca juga: Komentari Postingan Prilly, Umay Sindir Rey Mbayang-Dinda Hauw?
Menurut Head of Product Planning Department AQUA Japan Indonesia, Meiriano Ullman, di masa pandemi, biasanya banyak orang menyimpan lebih banyak makanan di dalam kulkas. Menurut dia, memilih lemari pendingin makanan yang mampu mengatur tingkat kelembapan juga menjadi faktor penting.
"Pilih yang bisa mengontrol kelembapan. Jadi, jangan salah. Menyimpan kacang-kacangan berbeda dengan menyimpan sayuran. Selain menyegarkan makanan, pilih juga kulkas yang mengandung anti bakteri, yang memungkinkan untuk menghilangkan bau," ujarnya saat event virtual Media Kick Off AQUA Japan 2020, Rabu 15 Juli 2020.
Selain itu, menurut Meiriano, jangan memilih kulkas yang fungsinya hanya untuk mendinginkan. Tapi, memiliki tiga komponen berikut ini.
Baca juga: Gila, Pose Pamer Cincin Prilly-Reza Rahadian Tembus 3 Juta Likes
"Seharusnya kulkas tidak hanya mendinginkan, tapi juga memiliki tiga kompartemen, yaitu pembeku, pendingin, juga ada magic room. Magic room ini biasanya bisa di-setting untuk menjadi pendingin atau pembeku," lanjut dia.
Nah, pengaturan suhu juga tidak kalah penting, salah satu fungsinya untuk menyimpan daging, agar tetap segar saat disimpan lama, tapi bisa langsung diolah saat dikeluarkan dari lemari pendingin.
"Pengaturan suhu bisa dari -18 sampai 5 derajat. Untuk pendinginan optimal,-7 derajat. Kalau simpan daging, keawetannya terjaga tapi ketika akan diolah sudah bisa langsung diolah tanpa harus mendiamkannya terlebih dahulu untuk menghilangkan esnya," tutur Meiriano. (day)