Di India Ada Masker Bisa Dimakan
- YouTube
VIVA – India menjadi negara ketiga dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Peningkatan kasus COVID-19 yang tajam di India membuat sebuah restoran Tamil di Madurai menginisiasi pembuatan roti unik berbentuk masker.
Ya, India terkenal dengan Roti Parotta. Parotta terbuat dari tepung maida, telur, mentega dan air. Untuk membuat Parotta, semua bahan ini diulen lalu dibagi dan didiamkan beberapa jam agar mengembang. setelah mengembang roti dipipihkan hingga benar-benar pipih lalu digulung dan dipipihkan lagi dengan ketebalan tertentu sebelum dipanggang di wajan yang sudah diolehsi minyak atau mentega. Sekilas memang terlihat seperti roti canai, namun roti canai menggunakan tepung terigu bukan tepung maida.
Nah, jika pada umumnya dibuat dengan bentuk layaknya roti Canai, gara-gara adanya wabah virus corona, banyak koki justru makin kreatif menciptakan menu bertema corona. Salah satunya Parotta berbentuk masker.
Baca Juga: Dinda Hauw Cerita Kisah Malam Pertama dengan Rey Mbayang
K Lakshmana Kumar, manajer Hotel Temple City, mengatakan alasan di balik gagasan ini lantaran banyak masyarakat di Madurai yang tidak mengenakan masker saat pandemi seperti saat ini, katanya seperti dilansir The New Indian Express.
Parotta ini dibentuk menjadi 3 lapis masker bedah untuk menyerupai masker yang sebenarnya. Ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan kebutuhan akan masker wajah dalam situasi saat ini.
Kumar diminta untuk membuat menu berbasis corona ketika dia menyadari bagaimana orang Madurai merasa tidak khawatir dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 di Tamil Nadu. Dengan demikian, ia menggabungkan unsur-unsur coronavirus dan parotta ke dalam hidangan baru dengan bantuan dua temannya yang lain.
Dan di malam yang sama, mereka mampu menghadirkan bentuk solid dari konseptualisasi baru. Sejak itu, mereka menerima banyak tanggapan dari warga.
Untuk pembelian satu gratis satu parotta ini dijual seharga 50 Rupe. Menurut laporan, parotta berbentuk masker ini hanya disajikan di cabang pertama hotel di Mattuthavani lantaran diberlakukannya lockdown. Nantinya, menu ini akan tersedia di 12 cabang.
Kumar juga mengatakan kepada The Times of India bahwa pihaknya akan memberikan masker gratis kepada pelanggan yang datang ke restoran mereka tanpa mengenakan masker. Sementara beberapa orang bersemangat tentang kreativitas seperti itu, ada beberapa yang meragukan apakah menu berbasis corona ini mampu meningkatkan kesadaran di seluruh kota, atau lebih tepatnya bangsa di India?