Segarnya Minum Boba Saat Cuaca Panas, Bahaya Kegemukan Mengintai
- Pixabay/sam651030
VIVA – Minuman manis dengan tambahan boba saat ini masih laris di lidah masyarakat Indonesia. Apalagi tambahan es batu yang menambah kesegaran minuman boba, membuatnya jadi primadona di saat cuaca sedang panas.
Paduan rasa manis, gurih, dan segar membuat minuman boba kerap dipilih untuk menemani aktivitas. Hampir semua kalangan juga menyukai minuman boba tersebut dan menjadikannya minuman favorit untuk berbagai acara.
Tapi, tahukah Anda rasa manis dari minuman boba berasal dari kandungan gula yang begitu tinggi? Tentu saja, dampak gula berlebih pada tubuh bisa memicu bahaya seperti kegemukan. Jika tubuh sudah terlanjur kelebihan bobot, bukan tak mungkin penyakit lain mengintai.
"Fakta bahwa makanan dan minuman manis enggak boleh dikonsumsi jika ingin menjaga berat badan. Karena di minuman manis, rata-rata gulanya tinggi," ujar dokter spesialis gizi klinis, Dr dr Samuel Oetoro SpGK, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Rabu 3 Juni 2020.
Selain itu, minuman boba juga menghasilkan kadar gula yang tinggi dari kandungan yang ada di bobanya. Gula yang dikonsumsi akan diserap dengan cepat oleh tubuh, sehingga rasa lapar akan mudah datang.
"Bubble itu rasa manis juga karena direndam di air gula. Jadi minuman itu tinggi gula. Penyerapan gula akan cepat sekali di tubuh," kata dia.
Dokter Samuel mengingatkan bahwa asupan gula total dalam satu hari tak boleh lebih dari 40gram atau 4 sendok makan. Hal ini sudah termasuk tambahan gula sebagai bumbu di makanan ataupun kadar gula dari makanan itu sendiri seperti nasi.
Maka dari itu, ia menganjurkan agar konsumsi minuman manis dan boba dikurangi lalu diganti dengan yang lebih sehat. Susu kedelai salah satu yang direkomendasikannya.
"Susu kedelai murah dan bagus. Itu sumber protein nabati dengan kualitas bagus karena asam aminonya cukup lengkap. Kalau ingin langsing dan hemat, konsumsi itu tapi jangan berlebihan agar asam urat tidak berlebih," tuturnya.