Shinta Bachir Buka Restoran di Bandara dengan Harga Murah
- reporter
VIVA – Aktris Shinta Bachir akhirnya mulai mengembangkan bisnisnya ke dunia kuliner. Ia memilih Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai lokasi pertama bisnis barunya itu. Untuk bisnis kulinernya ini, ia bekerja sama dengan salah satu waralaba kuliner Foodbank.
Ada alasan tersendiri kenapa akhirnya Shinta ingin membuka sebuah tempat makan di bandara. Ia ingin mematahkan anggapan bahwa kuliner bandara mahal dan ia ingin menyajikan makanan-makanan murah untuk seluruh orang yang ada di sana.
"Kenapa saya pilih di sini karena lokasinya selama ini orang bilang 'jangan makan di bandara karena mahal'. Tapi, saya bikin agar orang makan di bandara dengan harga seperti di luar," ujar Shinta Bachir di Terminal 3, Bandara Soekarno-hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 27 Desember 2019.
Aktris asal Wonosobo itu juga menyajikan makanan yang dianggapnya cocok untuk lidah Indonesia, tentunya dengan harga yang cukup murah.
"Makanan-makanan yang pas dengan lidah Indonesia, ada lontong sayur, nasi krawu ada ayam geprek dan harganya tuh murah," katanya.
Meski menggunakan waralaba, Shinta tetap tidak ingin lepas tangan begitu saja atas bisnisnya. Ia tetap terlibat dalam pengembangan berbagai menu yang merupakan hasil olahannya sendiri. Meski mengaku sempat kesulitan, kini semua itu sudah bisa dilewati dengan mudah.
"Saya franchise tapi menu itu banyakan dari saya. Dulu kan saya punya katering jadi semua saya tuangkan ke bisnis sini. Jadi kalo mau nyobain makanan saya bisa datang di outlet, kalau biasanya ngasih test food," ucapnya.
Shinta Bachir mengaku tidak ingin main-main dengan bisnis kuliner barunya ini. Ia mengatakan akan mengganti dan mengubah bahan masakan jika memang dirasa kurang enak oleh pelanggannya.
"Biar nyoba masakan saya enak enggak sih, ada yg bilang, 'ah yang punya artis rasanya asal-asalan, saya enggak, kualitas saya jaga, dan resep pun banyak dari saya kalau rasanya enggak enak saya bilang ini tambahin garam lagi, kalau gorengan harus ganti tepung," ujarnya.
Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta
Pergerakan masyarakat dalam melakukan perjalanan di puncak libur natal dan tahun baru 2024-2025 terjadi selama dua gelombang
