Wah, Ada Jajanan Berdaya Ledak di Kampung Gegana Tangerang
- Viva.co.id/Sherly (Tangerang)
VIVA – Bagi kalian pencinta kuliner tentu sudah tidak asing dengan sejumlah makanan ringan seperti risoles atau pastel. Tapi, di Kampung Gegana, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, para pemburu kuliner akan menemukan sensasi yang berbeda dari jenis jajanan itu.
Sensasi yang diberikan yakni, saat kalian memakan kudapan tersebut, kalian akan merasakan rasa pedas yang nikmat. Tidak hanya itu, berbagai level kepedasan dengan sebutan daya ledak pun juga disuguhkan mulai dari 1 hingga 5.
Salah seorang produsen, Sopiah mengatakan, dalam proses pembuatan kudapan itu, sama halnya dengan yang biasanya. Hanya saja, ditambahkan sedikit sensasi pedas atau disebut daya ledak dengan berbagai level.
"Sebetulnya, untuk bahan pembuatan kudapan ini sama saja dengan yang biasanya, hanya saja kita tambahkan rasa pedas berbagai level yang kemudian dinamakan daya ledak," katanya, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Untuk membuat makanan ringan itu, Sopiah dibantu oleh tiga pekerja lainnya yang juga warga sekitar. Dalam satu hari, kudapan seharga Rp2 ribu tersebut mampu dijualnya sebanyak 200 hingga 300 buah.
"Kita jualan di dalam kampung saja, jadi siapapun yang mau membeli bisa datang ke Kampung Gegana, atau melakukan pemesanan," ujarnya.
Tidak hanya risoles atau pastel, tapi berbagai makanan lainnya yang memiliki sensasi pedas berlevel juga ada di Kampung Gegana dengan harga yang tentunya cukup terjangkau.
Sementara, soal awal mula adanya makanan berdaya ledak hingga nama Kampung Gegana pun, karena banyaknya pengangguran di wilayah setempat yang terjadi pada tahun 2018. Saat itu, banyak warga yang kebingungan mencari pekerjaan lagi.
Tokoh masyarakat, Suprapto mengatakan, saat masa-masa tersebut, ia bersama sejumlah masyarakat berinisiatif untuk membangun usaha kecil-kecilan.
"Kita bikin usaha, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan yang kita produksi sendiri. Saat itu, yang sangat laku ini makanan ringan, seperti risoles, tahu isi dan pastel. Waktu penjualan makanan ini pun, memang dari awal masyarakat sudah membuatnya dengan berbagai level pedas. Tapi, belum ada nama unik untuk makanan ini," jelasnya.
Hingga lambat laun, banyak masyarakat yang datang untuk mencicipi dan membeli kudapan itu.
"Lama kelamaan, perekonomian di kampung kami ini jalan dengan usaha mandiri yang dilakukan warga. Terus, kita inisiatif kalau kasih nama tempat kita, Kampung Gegana dan makanannya, jadi makanan berdaya ledak sesuai dengan sensasinya," ujarnya.
Tapi jangan salah paham, Kampung Gegana yang dimaksud di sini bukanlah para anggota Brimob yang masuk dalam tim penjinak bom, tapi hanya sebuah singkatan yang artinya Gegares Dimana-mana.
"Kampung Gegana itu, bukan artinya ada anggota penjinak bom di sini, tapi itu cuma sebuah singkatan gegares dimana-mana. Gegares sendiri artinya makan banyak-banyak, seperti kampung kita yang banyak dikunjungi masyarakat untuk banyak makan," ungkapnya.
Terkait hal itu, Pemerintah Kota Tangerang pun turut andil memberikan dukungan kepada para masyarakatnya yang hendak memajukan perekonomian secara mandiri. Salah satunya, dengan memberikan bantuan berupa alat masak.
"Kita akan terus mendorong dam mendukung masyarakat agar dapat mengembangkan usaha mereka baik dengan bantuan alat atau promosi," kata Camat Cipondoh, Rizal Ridhollo.
Ia juga berharap, hal tersebut dilakukan oleh masyarakat lainnya, agar bisa berusaha secara mandiri.