Protes Netizen, Ada Indomie Pakai Boba
VIVA – Belakangan, minuman dipadu dengan topping boba jadi hits banget. Mulai dari kopi, minuman cokelat hingga aneka minuman buah diberi tambahan topping boba. Ternyata, boba bukan cuma hits dijadikan topping dalam minuman segar. Baru-baru ini, hidangan mi pun diberi topping boba. Lalu apa jadinya jika Indomie pakai boba, inovatif atau aneh ya?
Karena boba begitu mendunia, sejumlah resto pun ikut-ikutan membuat inovasi mi diberi toping boba. Untuk tahu bagaimana rasanya, chanel YouTube Boengkoes Network berbagi video, bagaimana rasanya Indomie boba.
Dalam videonya, dihidangkan Indomie rebus boba dan juga mie goreng boba. Lewat video chanel YouTube nya, sang YouTuber memperlihatkan, bagaimana dia menikmati mi boba.
Baca Juga: Video Detik-detik Cita Citata Diteriaki Gila
"Bobanya manis, jadi ini rasanya tabrakan," ujar sang Youtuber di chanel Boengkoes Network. "Biar sekalian aneh rasanya, harusnya bobanya dibanyakin aja."
Selanjutnya, Indomie goreng boba ikut dicicipi. "Mungkin ada yang lihat menu ini ngilu ya. Ini gue enggak tahu mereka dapat inovasi dari mana. Kalau mau enak nikmatin mi ini, coba ambil yang jangan ada bobanya," katanya.
Melihat video tersebut, warganet pun mengaku tak nafsu untuk menikmatinya. Bahkan ada yang menilai, makanan ini sebagai makanan teraneh 2019. Beragam komentar protes merasa tak suka dengan inovasi tersebut membanjiri kolom komentar.
"Nangung amat campur boba,sekalian indomie campur kue klepon."
"Gw pecinta boba, Gw juga pecinta indomie, Tapi kalau indomie + boba, sorry sorry to say deh, gak bakal mau gw makan. Oh gosh, bayanginnya aja udah iyuh banget."
"Jangan merusak rasa."
"Gw suka indomie gw suka boba tapi bukan indomie boba."
Akun Twitter Lutfi Arifqi juga mengunggah foto penampakan Indomie boba. Namun, sejumlah komentar justru mengaku merasa jijik karena boba justru terlihat seperti kotoran kambing.
Survei di 27 Negara, Indomie Jadi Juara Top Halal Index 2024 Global Brand Produk Mie Instan
Survei dilakukan kepada responden yang dilakukan di 27 negara selain Indonesia, yaitu 12 negara di Asia, 8 negara di Eropa, dan Turki, Amerika Serikat, Brazil, Australia.
