Jarang Ada yang Tahu, Ini Asal Mula Nama Shabu-shabu
- VIVA/RIntan Puspitasari
VIVA – Shabu-shabu kini jadi menu favorit di berbagai resto Jepang. Shabu-shabu merupakan hidangan berkuah menyehatkan dari Jepang.
Shabu-shabu sendiri adalah sajian irisan sangat tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi air panas di atas meja makan. Kemudian di masukkan ke dalam kuah untuk sebelum dimakan bersama saus mengandung wijen yang disebut gomadare atau ponzu.
Untuk menikmatinya perlu cara yang tepat agar shabu-shabu lebih terasa nikmat. Master of Butcher Omi Hime, Shintani Nouriyuki menyebut yang pertama harus dilakukan adalah melipat irisan tipis wagyu dengan sumpit sebelum mencelupkannya ke air panas, kemudian daging sedikit ditekan di dalam air panas.
Cara ini dilakukan agar daging yang lembut tidak menjadi terurai dan berantakan saat masuk di dalam kuah kaldu. Dia melanjutkan, untuk memasaknya daging tersebut tidak perlu terlalu lama. Sebab jika terlalu lama aroma dan cita rasa daging akan lenyap.
"Tidak perlu lama-lama mencelupnya cukup dua sampai tiga kali. Makanya kenapa disebut shabu-shabu karena berasal dari kata 'shap shap (artinya enggak perlu banyak-banyak)' bunyi yang keluar saat diayunkan ke kanan ke kiri kan ada suaranya seperti itu, artinya enggak" kata dia saat jamuan makan siang dalam acara pengenalan Omi Hime Beef di Restoran Kahyangan Jakarta Pusat, Kamis 5 September 2019.
Dia menjelaskan, meski daging hanya dicelupkan ke dalam air panas sebanyak dua atau tiga sapuan. Daging tersebut sudah berada dalam tingkat kematangan medium rare.
Dalam acara itu, pria Jepang itu juga menjelaskan salah satu keistimewaan Omi Hime yang dibawanya adalah aroma khas dari daging itu saat akan dikonsumsi. Untuk merasakan itu, dirinya pun berbagai trik pertama adalah tutup hidup kemudian masukkan daging ke dalam mulut.
"Jadi tutup hidung menggunakan tangan kemudian masukkan daging, kunyah daging itu tapi hidung masih ditutup. Kunyah dua sampai tiga kali kemudian lepaskan tangan dan rasakan akan ada aroma yang khas dan sulit untuk dijelaskan," kata dia.
Benar saja, apa yang dikatakan Sawai memang terbukti. Ada aroma yang khas dan sulit dideskripsikan saat mencicipi daging itu dengan trik tersebut.