Ups Maaf, di Aceh Ada Kuliner Namanya Memek Rasanya Mantap
- VIVA.co.id/Dani Randi (Aceh)
VIVA – Terdengar tak sopan ketika menyebut nama kuliner asal Aceh yang satu ini. Memek, begitulah nama kuliner asli Kabupaten Simeulue, Aceh. Kuliner satu ini belakangan menjadi sorotan karena ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) yang diusulkan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh-Sumut.
Seperti dikutip dari laman Vivanews.com, kuliner ini diberi nama memek karena memang punya alasan tersendiri. Memek sendiri berasal dari kata mamemek yang berarti mengunyah-ngunyah atau menggigit. Namun saat ini masyarakat di Semeleu lebih populer menyebutnya dengan nama memek.
Lalu apa itu memek? Memek sendiri terbuat dari beras ketan putih yang digongseng, pisang, santan dan gula. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dan ditumbuk menggunakan batang pisang atau bahan yang keras sampai benar-benar halus.
Jika dilihat penampakannya, memek ini sekilas mirip dengan bubur, namun yang membedakan adalah perpaduan beras ketan dan tekstur crunchy dari beras ketan itu. Untuk rasanya sendiri lebih didominasi rasa manis dan didominasi dengan bau pisang.
Meski terdenger saru, ternyata sajian ini merupakan peninggalan raja sejak zaman dahulu. Memek ini sering disajikan sebagai bentuk penghormatan bagi para tamu yang berasal dari daerah.
Namun saat ini, sajian memek ini akan dapat dengan mudah ditemukan saat momen spesial seperti bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Tak terkecuali, hari-hari besar keagamaan umat Islam. (nsa)