Diyakini Bisa Bangkitkan Libido, Torpedo Kambing Sering jadi Rebutan
- Freepik/mrsiraphol
VIVA – Selain mengonsumsi dagingnya, sebagian besar masyarakat kerap menginginkan daging kambing bahkan juga memperebutkan torpedonya di momen Lebaran Idul Adha. Alasan mereka menginginkan torpedo dan daging kambing, karena meyakini daging maupun torpedo kambing dapat meningkatkan gairah seksual.
Lantas benarkah demikian? Atau jangan-jangan hanya mitos yang terus diyakini kebenarannya oleh masyarakat?
"Sebagian besar menghubungkan konsumsi daging kambing dengan peningkatan gairah seksual atau libido. Bahkan ada anjuran jangan makan daging kambing berlebihan untuk para bujangan karena bisa repot untuk menyalurkan hasrat seksualnya setelah mengonsumsi daging kambing tersebut," kata Akademisi dan Praktisi Kesehatan dari Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam, dalam rilis yang diterima VIVA.
Ia menambahkan, informasi seputar torpedo dan konsumsi daging kambing setengah matang sudah diyakini lama meningkatkan gairah seksual atau libido. Meski demikian, lanjut Ari, ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa ini sebenarnya hanya mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat.
Menurut Ari, memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.
"Bisa saja karena merasa sudah mengonsumsi torpedo kambing seseorang merasa yakin bahwa libidonya meningkat dan bisa saja justru semangat tinggi inilah yang akhirnya meningkatkan libido seseorang tersebut," kata dia.
Seperti diketahui, daging kambing maupun sapi, merupakan kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL, lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita baik pembuluh darah otak dan pembuluh darah jantung.
"Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein kita butuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun. Jadi tetap, daging ini penting karena mengandung protein tinggi, tetapi jangan dikonsumsi berlebihan," kata dia. [mus]