6 Kesalahan Memasak Daging Kambing
- Pixabay/Meditations
VIVA – Pada Minggu 11 Agustus mendatang, umat Islam di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Biasanya, momen hari raya ini akan banyak daging kambing dan sapi yang dibagikan pada masyarakat.
Namun, umumnya selalu ada kesalahan saat akan mengolah daging-daging tersebut, terutama kambing. Berikut ini enam kesalahan saat mengolah daging kambing seperti dilansir dari laman Mashed, Sabtu, 3 Agustus 2019:
1. Memilih kambing tanpa tulang karena lebih mudah dipotong
Meski potongan daging tanpa tulang lebih mudah diolah saat disajikan, tulangnya menghasilkan berton-ton rasa lezat yang akan kamu nikmati. Selama memasak, tulang meresapi daging dengan kompleksitas alami yang kaya dan tidak bisa kamu dapatkan dengan cara lain.
2. Memasak kambing langsung dari lemari es
Seperti daging lainnya, daging kambing perlu dikeluarkan dari lemari es dan dibiarkan setidaknya selama satu jam sampai daging mencapai suhu ruang. Semakin besar atau banyaknya daging, maka semakin lama kambing didiamkan pada suhu ruang.
Memasak daging kambing dingin dalam oven panas seringkali menyebabkan tingkat kematangan tidak merata dan waktu memasak lebih lama. Sebelum kamu memanggang daging kambing, bawa keluar dari lemari es dan pastikan untuk memberinya cukup waktu untuk sepenuhnya berada di suhu ruangan.
3. Melewatkan brining
Brining adalah kunci untuk mencapai daging kambing yang empuk dan tidak segar. Mirip dengan pengasinan, proses brining melibatkan merendam daging. Brining merupakan teknik merendam daging dalam air garam selama satu jam atau selama beberapa hari. Langkah ini dilakukan untuk membantu mempertahankan kelembapan daging selama memasak. Semakin besar potongan daging, maka semakin lama waktu brining.
Perhatikan juga daging menyerap kelembapan, tetapi juga menyerap salinitas dari air garam. Jika kamu khawatir kambing menjadi terlalu asin, gunakan lebih sedikit garam di air atau rendam potongan kambing yang lebih kecil untuk waktu yang lebih pendek.
4. Terlalu lama memarinasi
Memang benar mengasinkan daging kambing adalah cara yang bagus untuk mengurangi alot, tetapi lakukan dengan hati-hati. Jika memiliki banyak komponen asam dan jumlah garam yang signifikan, pertimbangkan periode marinasi singkat karena asam dan garam diketahui melemahkan protein.
Sementara memecah protein dalam daging kambing bisa membuatnya lebih empuk. Jika prosesnya berlangsung terlalu lama, dagingnya mungkin dianggap terlalu lembek dan bisa kehilangan tekstur alami sama sekali.
Kamu juga dapat memilih untuk menghindari bumbu rendaman dengan terlalu banyak asam dan garam dengan memilih bumbu-bumbu yang lebih banyak, rempah-rempah, dan aromatik.
5. Tak pakai rempah-rempah untuk hilangkan bau
‘Gamy’ adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan daging dengan aroma dan rasa yang lebih kuat. Maka dari itu gunakan beberapa rempah-rempah untuk membantu menyeimbangkan rasa alami domba.
6. Tidak membiarkan daging beristirahat
Memanggang burger, memanggang kalkun, atau memasak daging kambing, kesabaran adalah kuncinya. Terutama setelah mengeluarkan daging setelah dimasak.
Pada titik itu, kamu mungkin terlalu bersemangat untuk segera mencicipinya, tapi ini adalah sebuah kesalahan. Setelah memasak kambing dari oven, pastikan kamu membiarkannya selama 10 hingga 15 menit. Teknik ini dimaksudkan agar cairan segar yang dihasilkan saat dimasak dapat didistribusikan kembali secara merata dan menjaga dagingnya tetap juicy.
Jika kamu langsung memotong daging kambing, ini berisiko membiarkan semua kebaikan yang berair itu sia-sia. (ase)