Seberapa Amankah Mengonsumsi Telur Mentah?
- Pixabay/pexels
VIVA – Mengandung vitamin, mineral dan makronutrien esensial, telur merupakan salah satu makanan tersehat di dunia. Orang-orang di seluruh dunia mengonsumsi telur, karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Baik telur mentah maupun telur yang dimasak, memiliki manfaat kesehatan yang sama. Tetapi, masalahnya, amankah mengonsumsi telur yang masih mentah?
Dilansir dari Times of India, Selasa 23 Juli 2019, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), telur mentah yang tidak dipasteurisasi, mungkin mengandung bakteri yang dapat membahayakan kesehatan.
Namun, orang masih bisa mengonsumsi telur yang sudah dipasteurisasi tanpa memasaknya.
Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorang ilmuwan Prancis.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), sebagian besar orang menderita penyakit bawaan makanan dan bahkan ada kasus kematian setiap tahunnya yang diakibatkan konsumsi telur yang terkontaminasi oleh Salmonella (penyakit bakteri).
Makan telur mentah juga dapat mengurangi kemampuan Anda untuk menyerap protein esensial yang ada dalam telur, karena protein lebih baik diserap dari telur yang dimasak.
Mengonsumsi telur mentah, juga dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk menyerap biotin. Biotin adalah vitamin B yang larut dalam air, yang terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak dalam tubuh.
Putih telur mentah mengandung protein yang disebut avidin, yang berikatan dengan biotin di usus kecil dan mencegah penyerapannya. Saat Anda memasak telur, panasnya akan menghancurkan avidin.
Anda dapat mencegah kontaminasi ini dengan memanaskan telur dalam air panas selama periode waktu tertentu. Proses pemanasan telur yang dikenal sebagai pasteurisasi, dapat mengurangi kontaminasi Salmonella tetapi tidak memengaruhi kualitas gizi atau rasa telur.
Mengonsumsi telur mentah atau setengah matang dapat meningkatkan risiko infeksi Salmonella, yang juga disebut dengan salmonellosis. Gejala infeksi terjadi dalam 12 hingga 72 jam setelah mengonsumsi telur yang terkontaminasi.
Orang yang terinfeksi Salmonella, dapat menderita berbagai masalah, di antaranya diare, demam, kram perut, dan muntah. Bayi, anak-anak, orangtua dan wanita hamil, berisiko tinggi terkena infeksi ini.
Lalu, bagaimana cara melindungi diri dari infeksi Salmonella?
- Jangan mengonsumsi telur mentah.
- Simpan telur mentah di lemari es pada atau di bawah suhu 4,5 derajat Celsius.
- Jangan mengonsumsi telur jika cangkang retak atau kotor.
- Setelah memegang telur mentah, cuci tangan dan peralatan dapur sampai bersih.
- Masak putih dan kuning telur dengan benar sebelum dikonsumsi. (asp)