Mencicip Hidangan Ramadan Khas Pamekasan Madura
- Ita Wachid
VIVA – Kuliner Nusantara menyuguhkan ribuan macam penganan. Tampilan dan rasanya beraneka ragam. Masing-masing daerah memiliki kekhasan. Kuliner khas itu biasanya disuguhkan masyarakat saat hari-hari tertentu, termasuk saat buka puasa atau sahur di bulan Ramadan.
Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, juga punya kuliner khas. Tidak hanya satu, tapi banyak dan beraneka ragam. Di kawasan pesisir pantai utara dan pantai selatan beda-beda. Satu hal jadi ciri yang sama antara satu kuliner dengan lainnya, di pantura dan pantai selatan Pamekasan. Yakni pedas dan gurih.
Berikut ini beberapa kuliner khas Pamekasan, Madura, Jawa Timur:
1. Gambir plus petis
Gambir kuliner asli Pasean, juga banyak ditemukan di Batumarmar. Lebih cocok dihidangkan sebagai makanan pembuka saat buka puasa. Gambir disajikan dengan sambal petis. Seperti gorengan, gambir adalah penganan ringan alias cemilan.
“Gambir dibuat dari ikan segar yang dikukus, kemudian dicampur tepung tapioka lalu ditumbuk,” kata pegiat kuliner Madura asli Pamekasan, Ita Wachid, kepada VIVA pada Minggu, 19 Mei 2019.
Di Kabupaten Sumenep, ada juga kuliner ringan bernama gambir. Bedanya, gambir Sumenep rasanya tidak gurih, tetapi manis. Tampilannya juga tidak berwarna putih seperti gambir Pamekasan, tetapi cokelat. Gambir Sumenep disajikan tanpa sambal petis.
2. Ghengan maronggih
Ini adalah sayur bening dengan bahan utama daun kelor. Di Madura, ghengan maronggih bisa dibilang sayur favorit warga di seluruh kabupaten di Pulau Garam. Biasanya, ghengan maronggih dihidangkan dengan ikan bakar segar.
“Ghengan maronggih bumbunya simpel. Hanya bawang putih dan kunci (temu kunci). Caranya, bumbu utama dan daun kelor dimasukkan ke air yang sudah mendidih secara bersamaan. Perlu diperhatikan, kalau bumbu dan daun kelor dimasukkan sebelum air mendidih, rasanya bisa pahit,” papar Ita.
3. Campur Lorjuk
Ini kuliner khas pesisir pantai selatan Pamekasan. “Campur lorjuk makanan khas Pademawu. Bumbunya bawang putih, cabai kering. Isinya lontong, sohun taoge, keripik kremes, dan lorjuk (kerang khas Madura),” ujar Ita.
“Ada juga warga yang biasanya memakai bawang putih, bawang merah, kemiri, merica, dan cabai kering sebagai bumbu campur lorjuk,” imbuh pemilik laman Makan Aja itu.
4. Tumis langker
Langker adalah bahasa Madura dari oyong atau gambas. Tumis langker biasanya disajikan dengan ikan bakar dan sambal garam (sambal je-cabbih). “Tumis langker bahan dan bumbunya yaitu gambas, telur puyuh, bawang putih dan bawang merah, laos, dan cabai,” papar Ita.