MasterChef Australia: Saya Hanya Masak, Bukan Chef
- VIVA/Shalli
VIVA – MasterChef jadi salah satu program reality show yang digemari di beberapa belahan dunia. Program itu membuka peluang bagi chef amatiran atau koki rumahan untuk meraih
gelar MasterChef dan dikenal umum.
Biasanya lulusan MasterChef sukses di dunia kuliner dengan membuka restoran sendiri. Hal itu dimungkinkan, karena sosok mereka telah dikenal serta memiliki kemampuan memasak mumpuni sehingga menjadi nilai jual tersendiri.
Tapi, tidak begitu dengan Adam Liaw, pemenang MasterChef Australia session 2, tahun 2010. Adam yang berprofesi sebagai pengacara mengaku hingga sekarang, ia belum punya restoran sendiri. Hal itu diakuinya, karena ia memasak untuk diri sendiri dan tidak menganggap dirinya sebagai chef.
"Memasak harus mudah, saya hanya memasak, bukan chef. Saya tidak kerja di restoran, saya masak untuk sendiri, dan saya tidak memiliki restoran," kata Alan, saat ditemui VIVA pada Festival 'Taste of Australia' di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Â
Kecintaan terhadap kuliner, diluapkan dengan cara yang berbeda oleh pria berdarah Malaysia itu. Saat melakukan kegiatan yang disukainya, yaitu traveling, Adam selalu menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner khas negara yang dikunjunginya.
Pria berusia 40 tahun ini mengaku bersyukur bisa mengetahui berbagai kebudayaan dunia lewat kuliner. "Saya sangat menyukai masak. Berbeda kultur membuat saya merasa bersyukur karena saya jadi mengerti banyak kultur. Cooking not just for fun, tapi kadang bisa buat saya senang dan kadang juga tidak," katanya seraya tertawa.
Menurut Adam, memasak bukan soal bakat atau profesi. Ada satu kunci yang menurutnya menentukan sukses seseorang di dunia kuliner. "Semua orang bisa memasak, tidak mengenal status pekerjaan, kaya, miskin. Semua itu harus dimulai dari kemauan dan terus belajar," katanya.