Cara Kreatif Olah Salak jadi Berbagai Panganan Lezat

Riswahyuni, pengusaha kuliner berbahan dasar buah salak.
Sumber :
  • VIVA/Adinda Permatasari

VIVA – Banyak jenis buah di Indonesia yang lezat diolah menjadi berbagai jenis panganan. Termasuk salak, buah berwarna putih pucat yang rasanya sepat ini ternyata bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari cake hingga sambal.

Raffi Ahmad Bawa Bisnis Restoran dari Paris ke Jakarta, Harga Makanannya Berapa?

Riswahyuni, warga Balikpapan, Kalimantan Timur, yang memiliki ide mengolah salak menjadi panganan lezat itu. Saat ditemui di sebuah pameran, Yuni, sapaannya, mengatakan, ia tergerak mengolah salak menjadi panganan lain karena di kampung halamannya banyak salak terbuang sia-sia karena tidak terjual.

"Di Balikpapan ada 2.500 hektar perkebunan salak. Tapi rasanya sepat dan asam jadi orang tidak begitu tertarik beli. Akhirnya sama petani dibuang," kata Yuni kepada VIVA di Jakarta baru-baru ini.

Unilever Luncurkan Future Menu 2024, Intip Tren Kuliner yang Bakal Hits Sepanjang Tahun

Yuni pun memutar otak dan mencari cara bagaimana agar salak-salak itu tidak menjadi sampah. Akhirnya dia mengkreasikan salak menjadi cake dan produknya pun langsung mendapat respons yang bagus.

Setelah membuat cake, Yuni terus berkreasi membuat olahan lain. Ia lalu membuat salak menjadi dodol, sirup, sambal dan 15 varian produk lain yang berbahan baku salak.

Dari Resep Chef Hingga Peralatan Premium, Hal Ini Berguna untuk Pengusaha Kuliner

"Limbahnya pun diolah menjadi kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat tisu atau bunga kering," ucap Yuni.

Berkat ide dan kreativitasnya itu, Yuni pun berhasil memenangkan lomba pangan khas Balikpapan di tahun 2012.

Kini usaha Yuni kian berkembang. Apalagi salak adalah buah yang tak kenal musim, jadi ia bisa melakukan produksi tanpa khawatir kekurangan bahan baku. Dalam sehari, Yuni bisa mengolah 60 kilogram salak menjadi berbagai panganan.

Biasanya, untuk mengolah salak menjadi bahan baku produknya, ia harus memasak dahulu salak hingga matang. Proses memasak ini akan menghilangkan rasa sepat dan rasa manis alaminya akan keluar.

Selain nikmat, panganan berbahan baku salak juga kaya nutrisi. Salak memiliki kandungan vitamin C dan beta karoten. Semua produk yang dibuat Yuni juga tidak menggunakan bahan pengawet. Rata-rata produknya bisa bertahan hingga enam hari. (nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya