Pertama di Indonesia, Fasilitas Lengkap Belajar Bisnis Kuliner
- VIVA/Adinda Permatasari
VIVA – Dengan jumlah penduduk yang mencapai 287 juta jiwa, Indonesia dipercaya bisa memiliki pasar kuliner terbesar di kawasan Asia Tenggara. Apalagi Indonesia diyakini memiliki lebih dari 50 ribu bumbu dan rempah serta beberapa hidangan Indonesia yang diakui sebagai hidangan terbaik dunia, seperti rendang dan nasi goreng.
Untuk mengembangkan industri kuliner, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga melaksanakan program Food Startup Indonesia. Setiap tahunnya selalu muncul pelaku-pelaku dengan ide kreatif hadir di acara ini.
Data Bekraf mencatat bahwa ada 5,6 juta pengusaha kuliner di Indonesia. Sayangnya, masih banyak food startup yang mengalami hambatan, seperti keterbatasan modal, maupun kurangnya pengalaman untuk dapat meluncurkan, mengembangkan dan mempertahankan usahanya.
Karena itulah dibuat sebuah food innovation dan knowlegde hub bernama Accelerice. Accelerice merupakan gabungan dari kata 'accelerator' dan 'rice', dibuat untuk mendorong atau memberdayakan food startup yang ada di Indonesia untuk lebih maju lagi.
CEO Accelerice Charlotte Kowara mengatakan, Accelerice memiliki misi untuk mendukung pertumbuhan UMKM khususnya food startup dengan menyediakan sarana dan edukasi agar dapat berkembang, berinovasi, dan memaksimalkan teknologi digital dalam usahanya.
"Kami membantu pemenang Food Startup Indonesia dari Bekraf, jadi ini adalah kelanjutan dari program itu. Kami ada kolaborasi di mana mereka akan melewati masa 3,5 bulan, dua minggu di Accelerice untuk belajar food safety, design, packaging dan marketing," kata Charlotte saat pembukaan Accelerice di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 25 Maret 2019.
Mereka nantinya juga akan dipertemukan dengan pemilik modal dan menjalin networking untuk mengembangkan usaha mereka. Accelerice juga membuka praregistrasi untuk program Food Startup Indonesia dengan syarat bisnis sudah berjalan minimal enam bulan.
Accelerice mencakup gedung empat lantai yang dilengkapi dengan fasilitas seperti dapur yang dilengkapi peralatan terbaik, research and development (R&D), kafe yang bisa digunakan untuk uji coba produk, co-working space, event space dan reference space.
Selain itu, tersedia juga fasilitas Toko Sebelah di mana para food startup bisa menjual produk-produk mereka. Jadi, ini adalah one stop facility pertama di Indonesia yang dijadikan akselerator pelaku usaha kuliner maupun food startup. (rna)