Makan Malam Romantis dari Atas Pohon di Restoran Belum Punya Nama

Restoran Belum Punya Nama
Sumber :
  • VIVA/ Bobby Andalan/ Bali

VIVA – Jika Anda tengah mencari tempat romantis sambil santap malam, tak ada salahnya jika Anda mendatangi Restoran Belum Punya Nama. Di restoran yang terletak di Jalan Tukad Punggawa Nomor 27 Serangan, Denpasar, Bali ini menawarkan satu spot romantis bagi pengunjung.

Detik-Detik Wanita B Pergoki Seungri Kencani Wanita Lain, hingga Tertunduk Lesu Minta Maaf

Ya, kita bisa menyantap hidangan dari atas pohon. Hiasan lampu warna-warni yang ditata indah menambah syahdu suasana.

Dari atas pohon, kita dapat menyaksikan keindahan Pulau Serangan. Gemerlap lampu dari kejauhan dan tebaran bintang gemintang membuat kita betah berlama-lama di sini. Suara deburan ombak dan angin yang berhembus kencang lantaran restoran ini berada di bibir Pantai Serangan, membuat segala kepenatan seketika hilang ketika berada di restoran ini.

Icip Masakan Citarasa Nusantara di Restoran Konsep Desain Etnik

Soal rasa jangan ditanya. Restoran Belum Punya Nama menyajikan aneka masakan laut dijamin membuat kita ketagihan.

Menu di Restoran Belum Punya Nama

Restoran di Tengah Sungai, Makan Enak Ditemani Ikan

Sebut saja kerapu bakar yang tersohor di restoran ini. Saking lezatnya, kerapu bakar Restoran Belum Punya Nama menjadi menu andalan bagi pengunjung. Hebatnya lagi, kerapu bakar itu masih sangat fresh, ini karena mereka memiliki keramba budidaya ikan kerapu sendiri.

Owner Restoran Belum Punya Nama, Sutjipto Widarta menjelaskan, restorannya berdiri pada tahun 2016. Ihwal nama restoran, Sutjipto awalnya menceritakan jika sebelum membuka restoran ini, ia sempat membuka polling di sosial media Facebook, menjaring masukan masyarakat nama yang tepat untuk restorannya.

“Ada 4.000 usulan dari netizen nama yang bagus untuk digunakan sebagai nama restoran ini. Kami pertimbangkan mana yang terbaik,” kata Sutjipto saat ditemui di restorannya, Sabtu 9 Maret 2019.

Sembari mempertimbangkan nama terbaik, Sutjipto mengurus izin operasional restorannya. Saat itu, Sutjipto belum menemukan nama terbaik bagi restorannya, meski sudah ada 4.000 usulan nama dari masyarakat. “Saat kami urus izin operasional, kami disodorkan berkas. Petugas perizinan tanya, ini nama restorannya ditulis apa. Saya sampaikan jika saya belum punya nama untuk restoran saya. Lalu petugas itu bilang, saya tulis belum punya nama saja,” ceritanya.

Dari situ Sutjipto kemudian merasa tertarik memberi nama restorannya Belum Punya Nama. Ia kembali memberikan kabar kepada netizen melalui saluran Facebook, jika nama yang dipilih adalah Restoran Belum Punya Nama. “50 persen dari komentar yang masuk rata-rata setuju dengan nama itu. Akhirnya saya resmikan nama itu untuk restoran saya,” papar dia.

Pun halnya dengan nama-nama menu makanan yang disajikannya, Sutjipto mengaku menyesuaikan dengan nama restorannya. Sebut saja misalnya menu makanan ikan semrawut. “Saya kasih namanya sembarangan saja karena belum ada nama yang pas. Mana ada menu makanan namanya semrawut,” ucapnya.

Juga untuk menu makanan krapu sambal matah pete. Menurutnya, itu bukan nama menu, melainkan menyebut campuran yang terkandung dalam menu tersebut. “Itu kan bukan nama menu, tapi apa yang ada di makanan itu. Krapu, dicampur sambal matah, ada petenya. Jadi itu bukan nama menu, melainkan kita sebut semua isinya,” ujarnya.

Soal rasa, Sutjipto menjaga betul kualitasnya.Kebersihan dan kesegaran bahan baku untuk restorannya juga sangat dijaga. “Mungkin kami restoran yang pertama di Indonesia yang memiliki keramba sendiri,” ulas dia.

Sementara untuk desain, Restoran Belum Punya Nama memang menarik untuk disinggahi. Desainnya amat unik dengan konsep tertentu. Bagi keluarga, tentu Restoran Belum Punya Nama akan disukai oleh anak-anak. Mereka akan nyaman bermain dengan desain restoran yang cukup menarik.

Restoran Belum Punya Nama

Ilustrasi kucing berbulu putih atau kucing putih.

Gila! 300 Kucing Dibunuh dalam Sebulan untuk Disantap, Restoran Ini Ditutup

Sebuah restoran yang menenggelamkan tiga ratus kucing setiap bulannya untuk menyuburkan perdagangan daging yang kejam di Vietnam telah ditutup untuk selamanya. Kok bisa?

img_title
VIVA.co.id
29 Desember 2023