Makna di Balik Deretan Kuliner Khas Imlek

Ilustrasi mie.
Sumber :
  • Pixabay/edar

VIVA – Hidangan yang disajikan saat Tahun Baru Imlek beraneka ragam, mulai dari yang berbahan dasar sayuran, buah, daging dan berbagai santapan pelengkap seperti kue-kue basah.

Gak Cuma ke Gereja dan Natalan, Richard Lee Masih Rayakan Imlek Meski Disebut Sudah Mualaf

Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan Imlek bukan hanya sekadar jamuan untuk mengenyangkan perut, namun ada simbol-simbol pengharapan. Baik pengharapan untuk keselamatan atau pun keberuntungan di balik setiap sajian, yang membuat kemeriahan Imlek semakin semarak melalui berbagai tradisi sebelum makan pada perayaan Imlek.

"Masyarakat Tionghoa percaya akan keberkahan dari makanan pada saat Imlek, sehingga penyajian makanan Imlek biasanya terdiri dari makanan yang bersumber dari darat dan laut, sebagai lambang keberkahan tersebut," kata Aji Chen Bromokusumo, Sekjen Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia serta Kepala Kajian Riset dan Budaya di Lei Lo Restaurant, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Januari 2019.

Terpopuler: 4 Fakta Mengenai Gagal Jantung, hingga 3 Shio Paling Beruntung di Tahun Ular Kayu 2025

Ada tiga jenis makanan yang biasanya dihidangkan saat Imlek dan melambangkan pengharapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun baru. Berikut di antaranya menurut Aji.

Sajian berbahan dasar udang

Pj Gubernur Teguh Ungkap Sejarah Festival Bandeng Sebelum Imlek: Mencerminkan Toleransi

Udang merupakan simbol kemakmuran dan juga pengharapan akan senantiasa diberikan kebahagiaan di tahun berikutnya. Cara penyajian udang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing keluarga.

Sajian berbahan dasar ikan dan ayam

Hidangan ikan dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan menghindari hal-hal buruk. Biasanya jenis ikan yang dipilih adalah ikan bandeng yang disajikan utuh dari kepala hingga ekor.

Seperti ikan, ayam juga melambangkan keberuntungan. Jenis hidangan ayam yang biasanya dihidangkan adalah ayam kodok, yaitu ayam yang diambil daging dan tulangnya tanpa merobek kulit ayam. Daging ayam kemudian dihaluskan dan dibumbui serta dicampur dengan bahan lainnya, seperti daging sapi, kemudian dimasukkan kembali ke dalam ayam.

Siu Mie

Seperti namanya, mi ini melambangkan umur panjang dan juga keberuntungan bagi yang menyantapnya. Siu Mie biasa disantap di malam tahun baru dengan menggunakan sumpit tanpa putus atau digigit. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya