Sup Buddha Melompat Sajian Perayaan Imlek di Tangerang
- Istimewa
VIVA – Dalam merayakan Tahun Baru Imlek, sejumlah restoran, hotel atau pun pusat perbelanjaan akan menampilkan berbagai macam hal yang khas pada perayaan masyarakat Tionghoa tersebut. Salah satunya sajian makanan, seperti yang dilakukan Summerecon Serpong. Bertempat di The Springs Club, Tangerang, mereka akan menyajikan makanan khas Imlek yang berbeda dari biasanya.
Makanan yang dihidangkan yakni, Fo Tiao Chiang atau yang lebih dikenal dengan Buddha Soup dan Sup Buddha Melompat.
Menurut General Manajer Group Club Summerecon, Helmy Purboyakti, sajian nikmat ini sangat sulit ditemukan lantaran proses pembuatan yang lama, kurang lebih selama dua minggu. Itu karena racikan yang rumit seperti, perut ikan, ayam, gingseng, jamur kering, terong laut, abalone, kerang, jamur bamboo, tumbuhan herbal China dan wine Shaoxing.
"Menurut cerita, dahulu, makanan ini bisa disebut Buddha Melompat, karena masyarakat yang ingin memakan nikmatnya sup ini harus melompati tembok dulu, baru bisa memakan sup ini. Sup ini pun tidak setiap hari ada, karena bahan-bahan dan proses pembuatannya yang cukup rumit. Makanya, sup ini sangat diincar oleh masyarakat Tionghoa," katanya di Tangerang, Banten, Kamis, 31 Januari 2019.
Bahkan ia mengklaim, hanya empat restoran di hotel seluruh Indonesia yang dapat menyajikan makanan nikmat ini, karena bahan dan proses pembuatan yang rumit di mana memakan waktu hingga dua minggu. Koki yang meracik pun harus paham rasa, tekstur dan kematangan yang pas dari sup ini agar sama dengan buatan negara China.
Untuk di The Springs Club nantinya, Sup Buddha Melompat akan dimasak langsung oleh koki Indonesia yang telah berlatih di Negari Tirai Bambu tersebut. Tak hanya itu, masyarakat beragama muslim pun bisa mencicipi Sup Buddha Melompat.
"Kita masak Sup Buddha Melompat ini memang sama persis dengan negara asalnya. Semua bahan yang digunakan merupakan bahan halal. Memang untuk aslinya, ada yang non-halal, tapi sedemikian rupa kita racik sehingga meski tidak menggunakan bahan yang sama dan menggantinya dengan yang halal, tidak mengurangi kenikmatan sup ini," katanya.
Uuntuk mendapatkan makanan langka ini, harus melakukan pemesanan terlebih dahulu, karena sajian ini hanya ada pada tanggal 4 Februari 2019.
"Kita sistemnya pemesanan meja, bisa langsung cek di media sosial kami. Jadi, masuk dalam perayaan Imlek dengan tema ‘A Night in Shanghai’. Satu meja itu isinya berbagai macam makanan khas Imlek, salah satunya juga ada Sup Buddha ini dan ritual memakan sajian Yee Sang," ucap Helmy.
Untuk satu meja dapat diisi 10 orang dengan harga Rp7 juta. Nantinya, terdapat berbagai macam layanan hiburan, tak hanya makanan namun, drama musikal, sulap, barongsai dan lain-lain. (ldp)