Warung Bakso di Malang Sediakan Tempat Khusus bagi Wanita Bercadar
- VIVA/Lucky Aditya (Malang)
VIVA – Kini, banyak muslimah di Indonesia yang memutuskan untuk menutup auratnya dengan berhijab. Berbicara mengenai menutup aurat, tentu sudah tidak asing lagi dengan cadar. Kain yang ditutupkan pada sebagian wajah, sehingga mengenakan cadar hanya akan terlihat kedua matanya saja.
Nah, seorang warung bakso di Malang, Jawa Timur menyediakan tempat khusus bagi pengunjung bercadar. Tempatnya di Bakso Priyangan Mang Yayat di Jalan Patimura, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur milik Yayat Hidayat.
Manajer Bakso Priangan Mang Yayat, yakni Muhammad Yoesuf mengatakan, tempat makan khusus bagi wanita bercadar baru dimulai sejak lima hari terakhir. Setelah perluasan warung, pengelola menyiapkan tempat khusus. Tempat ini dianggap sebagai tempat privasi bagi wanita bercadar.
"Juga ada hubungannya dengan latar belakang bapak kan santri, pernah belajar di pondok pesantren. Kebetulan, banyak pengunjung di sini yang menggunakan cadar," kata Yoesuf di Malang, Rabu, 26 Desember 2018.
Yoesuf bercerita, pernah suatu saat, rombongan habib yang juga pelanggan Bakso Priangan berkunjung bersama keluarga. Saat itu, rombongan butuh tempat makan khusus karena sang istri habib menggunakan cadar.
Saat itu, warung tahu campur dan soto yang bersebelahan dengan Bakso Priyangan sudah tutup, akhirnya pengelola menawarkan tempat makan di warung sebelah. Bahkan pernah juga rombongan habib lainnya datang dan para habib makan di dalam warung, sementara istri habib yang bercadar makan di dalam mobil.
"Kebetulan beberapa pelanggan banyak bercadar paling sering keluarga habib di Malang. Kadang kalau ke sini kita kesulitan mencarikan tempat. Kalau di sebelah (warung) sepi kan bisa ke sebelah," ujar Yoesuf.
"Bahkan pernah rombongan habib berdua gitu sama istri atau kadang sama keluarga. Yang habibnya makan di warung, sedangkan istrinya makan bakso di dalam mobil," tutur Yoesuf.
Berangkat dari kebutuhan pengunjung, ayah Yoesuf sekaligus pemilik usaha Yayat Hidayat akhirnya melebarkan lokasi warung. Kebetulan kontrak warung sebelah, berakhir dan tak diperpanjang. Akhirnya, Bakso Priangan melebarkan tempat usaha dengan menyewa warung sebelah.
"Allhamdulilah bisa dikontrak dan akhirnya ada tempat khusus buat cadar. Ruangan ini luasnya 4x2 (meter). Dulu ini tempat orang jual mie. Kita siapkan dua meja dengan delapan kursi di ruangan bercadar ini," kata Yoesuf.
Bakso Priangan Mang Yayat sendiri telah berdiri sejak 1999. Menu andalan awalnya adalah bakso, namun kini pengelola menambah beberapa menu variasi seperti, tahu campur, soto, mie ayam dan tahu telor. Yoesuf mengatakan, tidak ada makanan khusus bagi wanita bercadar. Hanya tempat khusus sebagai tempat privasi mereka yang disediakan pihaknya.
"Tidak ada makanan khusus. Ya sama saja makanannya. Hanya tempat khusus wanita bercadar. Makanannya kami jamin halal, Kebetulan langganan kita juga banyak habib," ucap Yoesuf.
Ia juga menyebut, kini Bakso Priangan Mang Yayat sedang melakukan uji sertifikasi halal di Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur. Proses sertifikasi berjalan sejak beberapa tahun, namun belum rampung. Meski begitu, pihaknya menjamin bahwa makanan yang disajikan 100 persen halal.
"Kami pastikan 100 persen halal, mesin selep daging milik sendiri. Proses sertifikasi kan agak ribet, kita akhirnya bekerja sama dengan lembaga penguji halal Universitas Brawijaya. Nanti ada assessor yang datang ke sini memastikan makanan ini halal." (mus)