Terungkap Alasan Orang Jepang Punya Tradisi Makan KFC Saat Natal
- Instagram @kfc_japan
VIVA – Setiap tahun, KFC Jepang menghasilkan jutaan Dollar Amerika Serikat saat perayaan Natal tiba. Jangan heran, itu karena sudah menjadi tradisi masyarakat Negeri Sakura untuk menyantap ayam goreng KFC di Hari Raya Natal.
Beberapa sumber mengatakan, tradisi itu dimulai sejak manajer KFC Jepang, Takeshi Okawara yang membuatnya menjadi populer pada tahun 1970-an.
Namun, hampir setengah abad kemudian, Okawara mengatakan bahwa tradisi makan ayam goreng pada malam Natal semuanya dibangun di atas kebohongan. KFC dilaporkan tidak sepopuler saat ini ketika pertama kali dibuka di Jepang pada tahun 1970.
Seperti dilansir dari Next Shark, Selasa, 25 Desember 2018, Okawara mencatat bagaimana toko dengan atap bergaris merah-putih dan tanda-tanda bahasa Inggris membingungkan banyak pelanggan. Banyak yang merasa bingung apakah toko itu menjual permen atau merupakan tempat pangkas rambut.
Okawara mengatakan, bahwa kala itu dia hanya mendapatkan sedikit uang sehingga akhirnya dia tidur di atas karung-karung berukuran besar berisi tepung terigu di belakang restoran. Pada saat itu, Natal bukanlah liburan yang dirayakan secara luas di Jepang karena hanya kurang dari 2 persen penduduk lokal yang memeluk agama Kristen.
Kata Okawara, suatu hari, seorang biarawati di sekolah terdekat bertanya apakah dia bisa membantu melayani ayam goreng KFC di pesta Natal. Okawara setuju dan bergabung dalam pesta mengenakan kostum Sinterklas, serta bermain dengan anak-anak sambil membawa seember ayam goreng.
Mengikuti keberhasilan pesta itu, kelas taman kanak-kanak lainnya meminta pesta Natal bertema KFC yang sama. Menyadari potensi konsep bertema liburan, Okawara memanfaatkan ide tersebut dan segera memakaikan kostum Sinterklasi pada patung Kolonel Sanders di luar restoran KFC. Dia juga mulai memasarkan ayam goreng sebagai pengganti makan malam Natal yang biasanya merupakan kalkun khas Amerika.
Akhirnya ia juga memasang iklan yang menggambarkan Kolonel Sanders sebagai tokoh Sinterklas palsu, dalam bahasa Jepang disebut ‘Kurisumasu ni wa Kentakkii’, yang berarti ‘Kentucky untuk Natal’. Setelah restoran ayam goreng AS ini kian populer di Jepang, ia pun sempat diwawancarai oleh penyiar nasional NHK.
Dia sekarang mengakui bahwa dia berbohong ketika ditanya apakah ayam goreng itu benar-benar tradisi Natal di negara-negara Barat yang umum sebagaimana seperti yang ia sebutkan dalam kampanye promosinya dulu.
"Saya tahu bahwa orang-orang (di negara Barat) tidak makan ayam. Mereka makan kalkun (saat Natal). Tapi saya (berbohong) menjawab ‘Ya’ (mereka makan ayam goreng). Itu adalah kebohongan. Saya masih menyesali itu. Tetapi orang-orang menyukainya," kata dia.
KFC Jepang, melalui perusahaan induknya, Yum Brands, menyanggah cerita Okawara, dan menyatakan bahwa bahwa orang asing lah yang menyarankan agar KFC mulai menjual ayam goreng pada hari Natal daripada kalkun tradisional. (mus)