Unik! Bir Dibuat dari Sisa Sereal
- Pixabay/Alexas_Fotos
VIVA – Limbah makanan merupakan jenis limbah terbanyak yang menjadi masalah besar. Hal ini lantaran, limbah makanan yang menumpuk di tempat pembuangan akhir mengeluarkan gas rumah kaca yang disebut metana dan juga menyumbangkan masalah perubahan iklim.
Melihat dampak yang begitu besar, sebuah perusahaan makanan sereal membuat sebuah inovasi untuk menangani masalah tersebut. Kellogg's, perusahaan sereal asal Amerika itu mengeluarkan produk bir yang berasal dari sisa-sisa corn flakes. Diberi nama The Throw Away IPA, produk ini merupakan salah satu solusi yang dibuat untuk mengurangi dampak lingkungan dari makanan.
Perusahan yang membuat bir ini, Seven Brothers Brewery di Manchester menggunakan jenis cornflakes yang berukuran terlalu besar atau kecil yang tidak sesuai dengan standar ukuran perusahaan. Cornflake digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan bir.
Dengan adanya campuran cornflake ternyata memberikan cita rasa manis pada bir. Di sisi lain, nantinya bir tersebut memiliki warna yang sama dengan cornflakes.
Kate Prince, Corporate Social Responsibility Manager, Kellogg's UK, menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengeksplorasi cara yang berbeda dan berkelanjutan untuk mengurangi limbah makanan di pabriknya.
"Kellogg's bekerja keras untuk menghilangkan limbah makanan dalam proses produksi kami dan memberi konsumen kami produk-produk sehat yang mereka sukai dengan dampak minimal di planet ini. Pendekatan kami telah menghasilkan pengurangan 12,5% pada limbah makanan di negara Inggris tahun ini," kata dia seperti dikutip dari laman Metro, Senin 10 Desember 2018.
Dia menambahkan bahwa perusahaannya memiliki peran penting dalam mengurangi limbah makanan, termasuk menemukan cara memanfaatkan limbah sisa makanan. "Kami berencana untuk membuat tiga bir termasuk Hoppy IPA yang akan diluncurkan bulan ini dan dijual di bar Ancoats kami dan Dockyard, MediaCityUK," jelas dia.
Studi Baru: Makanan Ultra-Olahan Berpotensi Tingkatkan Lebih dari 30 Masalah Kesehatan
Sebuah studi baru temukan hubungan antara makanan ultra-proses atau ultra-olahan dengan lebih dari 30 komplikasi kesehatan, termasuk depresi, gangguan tidur, dan kematian
