Nikmatnya Mi Tarik, Menu Halal Favorit Pekerja Kantoran di Shanghai
- Viva.co.id/Lutfi
VIVA – Saat bepergian ke luar negeri, makanan adalah hal yang penting untuk diketahui kehalalannya. Terutama, untuk mereka para wisatawan muslim.
Belakangan, kota Shanghai menjadi tempat liburan favorit sekaligus kota belanja yang banyak dikunjungi wisatawan asal Indonesia.
Jika di tempat ini terkenal sulit mencari makanan halal, jangan khawatir, ada rekomendasi tempat makan halal untuk Anda.
Terletak di Nan Shi Zhong Road, di sudut jalan ini ada restoran kecil bernama Lanzou yang menjajakan aneka menu berbahan dasar mi tarik. Tak hanya mi, aneka nasi juga ditawarkan di restoran ini.
Saat mampir di restoran ini, menu andalan dan jadi favorit adalah Beef Noodle In Brown Sauce. Dibuat dari mi tarik yang diramu dengan campuran potongan daging sapi lembut dengan kuah kaldu merah bertabur tomat dan paprika. Rasanya nikmat, apalagi disantap di suhu dingin kota Shanghai yang mencapai 14 derajat celsius.
Lebih nikmat lagi, jika ditaburi sambal cabai kering. Meski porsinya besar, harganya tidak bikin kantong jebol.
Untuk menikmati seporsi menu itu, Anda hanya perlu membayar 18RMB atau setara Rp39.600. Selain menu ini, ada lagi menu Egg Fried with Tomato. Bisa berupa nasi atau bahkan mi. Harganya, 17RMB-20RMB atau setara Rp37.400-Rp44.000.
Menu ini pun tak kalah nikmat karena diramu dengan dominan tomat segar yang dimasak, sedikit garam dan lada, juga taburan telur goreng orak arik.
Selain dua menu tadi, ada juga Beef Fried with Mushroom yang harganya mencapai 35RMB atau setara Rp77.000. Isinya perpaduan aneka jamur, daging sapi ditambah irisan paprika dan bawang.
Pemilik restoran ini mengaku sejak dibuka 4 tahun lalu restorannya jadi tempat makan favorit para pekerja kantoran di Shanghai. Meski rasanya khas Shanghai, namun cocok untuk lidah orang Indonesia.
Diceritakan pula oleh sang pemilik restoran, sebenarnya aneka menu yang disajikannya adalah menu khas suku minoritas Lanzou yang rata-rata suka dengan mi tarik.
Menu di restoran tersebut diakuinya diadaptasi dari menu tempat tinggalnya di daerah Cinghai, daerah barat daya China yang mayoritas beragama Islam di perbatasan Kazakstan.
Jika tertarik untuk mencicipi menu di restoran ini, tempat makan ini buka mulai pukul 07.00-21.30.
Setiap harinya restoran ini rata-rata bisa menjual 200-300 mangkok aneka mi tarik. Namun untuk menu nasi, tak banyak pembeli yang memesan.