Menjajal Kue Khas Shanghai, Rasanya Mirip Cendol hingga Apem
- VIVA/Lutfi Dwi Puji Astuti
VIVA – Jalan-jalan ke suatu negara, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi jajanan pinggir jalan alias street food. Di sela-sela acara 11.11 Global Shopping Festival di Shanghai, VIVA sempat menjelajahi lokasi kuliner khas Shanghai, China.
Di kawasan Shincuan Road berjajar toko makanan sepanjang jalan. Salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah toko kue yang menjual camilan kue basah khas Shanghai.
Jika dilihat dari dekat, bentuknya unik dan menarik untuk dicicipi. Soal rasa, jangan takut tak cocok untuk lidah orang Indonesia karena rasanya justru sangat familiar dengan kuliner Tanah Air.
VIVA pun mencoba mencicipi aneka kue beras tersebut, mulai dari Xiaomi Gao. "Xiaomi artinya beras putih. Gao artinya kue, jadi arti Xiaomi Gao adalah kue yang dibuat dari beras putih," kata salah seorang penjual.
Saat berada di lidah rasanya mirip sekali dengan kue bolu ketan putih khas Indonesia. Sementara Hei Mi Gao, kue yang terbuat dari beras hitam ini rasanya mirip dengan bolu ketan hitam. Kue ini bisa awet hingga dua pekan jika disimpan di lemari es.
Ada juga Ai Cao Gao. Camilan satu ini terbuat dari tepung beras yang diberi pewarna alami daun suji, sehingga warnanya hijau. "Jika di Indonesia, rasanya mungkin seperti cendol hijau," kata salah seorang pembeli asal Indonesia, Sorta.
Tak hanya itu, ada lagi camilan khas Shanghai, rasanya mirip sekali dengan apem kukus Indonesia, namanya Jiu Niang Gao, yakni kue beras fermentasi. Kue ini bisa tahan hingga empat hari.
Semua kue basah di toko ini masih sangat segar karena baru dimasak dan langsung dikemas. Jika tertarik mencicipinya saat berkunjung ke Shanghai, Anda bisa mampir karena lokasi tokonya tak jauh dari Tongji Huangpu School of Design Inovation. Harga rata-rata kue ini pun cukup terjangkau, hanya 15 RMB atau sekitar Rp31.000 per kotak dengan isi 5-10 potong. (ase)