Produk Kopi Indonesia Panen Penghargaan di Ajang AVPA Gourmet 2018

Ilustrasi kopi/kopi hitam.
Sumber :
  • Pexels/Kaboompics/Karolina

VIVA – Indonesia patut berbangga. Sejumlah produsen kopi lokal sukses menyabet penghargaan AVPA Gourment di Paris, Prancis, pada 2 Oktober 2018 lalu. Tentu saja hal ini pun membuat peluang ekspor kopi Indonesia semakin terbuka lebar.

Dari Skincare hingga Pupuk, Ini 9 Cara Memanfaatkan Ampas Kopi

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman pun mengapresiasi kerja keras petani serta pengusaha pengolahan kopi Indonesia. Menurutnya, kesuksesan para produsen kopi lokal di ajang AVPA Gourment tersebut mengindikasikan bahwa produk kopi Tanah Air sudah semakin diakui di pasar global. Ia juga mengatakan bahwa pengakuan pasar internasional ini, menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan petani kopi.

“Kementan mendukung upaya-upaya pemangku kepentingan industri perkebunan kopi Indonesia, agar bisa lebih  bersaing mengacu pada selera pasar Internasional yang berbeda-beda," katanya dalam keterangan resminya, Rabu, 31 Oktober 2018.

Ekspor Kopi Manggarai Timur dalam Bayang-bayang Anti Deforestasi Uni Eropa

Pengaku internasional akan kopi Indonesia juga dikarenakan saat ini semakin banyak kopi Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG), sebagai salah satu persyaratan untuk menembus pasar Internasional selain sertifikat organik.

Annelis Putri, Country Manager AVPA untuk Indonesia menyebut Presiden Juri AVPA, André Rocher mengaku terkejut dengan kualitas kopi Indonesia yang sangat bervariasi. Ahli organoleptik yang sangat mengenal dunia kopi sejak menjadi penanggung jawab kualitas kopi di Douwe Egberts (1971) serta Jacobs dan Kraft Foods/Mondelez International (sampai 2009) itu juga mengatakan, kopi Indonesia mengalami banyak kemajuan.

Secangkir Kopi Merawat Hutan dan Mata Air di Manggarai Timur

Apresiasi senada diberikan juri Serge Edmond, yang menyebut kopi Indonesia memiliki kualitas roasting yang baik. Penikmat kopi di Perancis sendiri menurutnya menyukai kopi dengan tingkat light sampai medium roast.

Dengan keunggulan ini, 23 kopi Indonesia dari 11 produsen berhasil memenangkan penghargaan yang diserahkan di arena pameran The Salon Internasional de l’Agroalimentaire (SIAL) Agrofood di Paris. SIAL Agrofood sendiri  merupakan salah satu pameran agrofood terbesar di dunia.

Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Presiden AVPA Philippe Juglar kepada Deputy Chief of Mission dari KBRI Paris Agung Kurniadi, dan Annelis Putri selaku country manager AVPA Indonesia. Keduanya mewakili para produsen kopi Indonesia yang berhalangan hadir.

Kompetisi yang diselenggarakan AVPA sepanjang bulan Oktober 2018 itu diikuti lebih dari 170 produsen kopi dari seluruh dunia. Selain Indonesia, peserta kompetisi juga datang dari Brasil, Kamerun, Kolombia, Kongo, Amerika Serikat (Hawaii), Gabon, El Salvador, Honduras, Kenya, Laos, Meksiko, Peru, Puerto Rico, Tanzania, Togo dan masih banyak lagi.

Sebagai informasi, AVPA atau Agency for the Valorization of the Agricultural Products adalah organisasi di Prancis yang memiliki kepedulian membantu produsen produk pertanian dari seluruh dunia, utamanya untuk memasarkan produk mereka di Eropa. Tiap tahun, AVPA menggelar kompetisi ”Coffee roasted in their country of origin” untuk membantu pemasaran roasted coffee (kopi yang sudah disangrai) negara produsen di Eropa.

Dalam kompetisi AVPA, Indonesia adalah negara kedua yang mendapatkan penghargaan terbanyak, setelah Kolombia (25 penghargaan untuk 14 produsen). Penghargaan Gourmet dibagi menjadi empat kategori, yaitu Gold Gourmet, Silver Gourmet, Bronze Gourmet dan Simple Gourmet.

Dari 23 penghargaan untuk produk kopi Indonesia itu, tiga di antaranya memenangkan kategori Gold Gourmet, yakni Kopiku Tanah Air Kita - Papaku Manggarai (produsen dan roastery), Le Plein d'Sens - Kopi Luwak France, dan Kawi Mengani Bali - Sweet Honeydew.

Indonesia Salah Satu Eksportir Kopi terbesar di Dunia

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia.

"Per tahun itu (produksi kopi Indonesia) sekitar 630 ribu ton. Pokoknya itu kopi secara keseluruhan. Belum yang exportable. Biasanya yang exportable itu 430 ribu atau 450 ribu ton. Sisanya sekitar 160 ribu sampai 170 ribu ton lah untuk konsumsi dalam negeri," ujar Wakil Ketua AEKI Pranoto Soenarto.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi nasional pada 2017 tumbuh 12,56 persen menjadi 464 ribu ton dari tahun sebelumnya.

Adapun total nilai ekspornya pun cukup fantastis. Per tahunnya, total ekspor yang berasal dari industri kopi sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun (mengacu kurs Rp14.000 per USD). Total nilai ekspor tersebut tidak selalu sama dan bisa berubah-ubah, tergantung bagaimana harga kopi di pasar dunia.

Amerika Serikat (AS) menjadi pasar kopi terbesar bagi Indonesia. Tidak kurang dari 63 ribu ton atau sebesar 13 persen dari total ekspor kopi nasional dikirim ke AS dengan nilai mencapai US$ 256 juta. Negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia lainnya adalah Malaysia, Jerman, Italia, Rusia dan Jepang. (je)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya