Sate Ambal dalam Kemasan Pertama di Indonesia Terkenal sampai Eropa
- VIVA/Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA – Setelah kuliner khas Yogyakarta gudeg dan oseng-oseng mercon sudah dikemas dalam bentuk kaleng sehingga praktis untuk oleh-oleh serta tahan lama, kini giliran kuliner khas Kebumen, Jawa Tengah yaitu sate ambal. Ya, sate ambal kini sudah dijual dengan kemasan dan bisa tahan hingga 90 hari atau tiga bulan.
?
Adalah Titin Agustina (32), wanita asal Kebumen yang menciptakan inovasi sate ambal bumbu kacang dalam kemasan yang mampu bertahan hingga 90 hari dalam suhu normal tanpa dimasukkan ke dalam lemari es.
"Ini sate ambal dalam kemasan yang pertama di Indonesia yang dimulai dirintis sejak tahun 2015 silam,"kata Titin saat ditemui VIVA dalam pameran I3E yang digelar oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) di Jogja City Mall, Yogyakarta, Kamis, 24 Oktober 2018.
Usaha rintisan sate ambal kemasan yang merupakan bagian dari? Wira Usaha Mandiri ini berawal ketika banyak saudara dan wisatawan yang bingung ketika berkunjung ke Kebumen dan ingin membawa oleh-oleh khas Kebumen yaitu sate ambal karena cepat basi.
"Dari kondisi itu saya mencoba melakukan inovasi agar sate sambel bisa menjadi buah tangan dan awet dibawa pulang untuk oleh-oleh," ucapnya.
Dinamakan Sate Ambal Allisha, kata Titin, untuk membuat sate ambal lebih awet maka dipilih rempah-rempah asli dari Kebumen agar rasa tidak berubah, serta menggunakan teknologi vacuum pack dan dikemas dengan material empat layer sehingga bisa tahan lama.
"Sistem memasak pun berbeda, yaitu dengan menggunakan arang batok kelapa sehingga asapnya bisa memperlama masa konsumsi sate ambal serta rempah-rempah pilihan," ujarnya.
Selama diproduksi mulai dari tahun 2015, sate ambal kemasan tersebut tak hanya dibeli oleh masyarakat Indonesia, namun produk asli dari Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen ini telah sampai Eropa, lho.
"Sejumlah atase perdagangan negara Indonesia di negara Eropa sudah memajang produk sate ambal," kataTitin.
Dengan mengantongi segala izin dari sertifikasi halal MUI hingga BPOM, maka kuliner sate ambal ini sudah dijamin kehalalan dan higienitasnya.
"Ya, kalau harga 10 tusuk dalam kemasan bisa mencapai Rp30 ribuan dan yang 20 tusuk dalam kemasan mencapai Rp60 ribu. Namun, kalau sudah sampai ke pelanggan harganya bisa naik tajam karena sudah melalui beberapa pedagang retail," ungkapnya.
(webtorial)
(je)