RESEP: Bubur Pedas Sambal Koja, Cocok Dimakan Hujan-hujan
- Istimewa
VIVA – Beberapa hari ini hujan melanda Ibu Kota Jakarta. Nah, hujan-hujan paling enak makan yang hangat-hangat. Apalagi makanan pedas.
Nah, kali ini VIVA ingin merekomendasikan bubur pedas sambal koja buatan sous chef Sailendra Restaurant JW Marriott Kuningan, Jakarta, Heri Purnama. Heri pun berbaik hati berbagi resepnya saat ditemui belum lama ini.
Bubur Pedas Sambal Koja
Bahan-bahan
-250 gram beras
-200 gram daging tetelan
-2000 ml air
-150 gram kelapa parut
-1/2 sdt merica halus
-100 gram labu kuning, potong dadu
-100 gram ubi jalar, potong dadu
- 100 gram kentang, potong dadu
-100 gram jagung manis, sisir
-50 gram kangkung, pisahkan batang dan daunya
-50 gram bayam pisahkan batang dan daunnya
-10 gram daun koja, iris tipis
-10 gram daun kemangi
-20 gram daun melinjo muda
- 50 gram daun pucuk labu muda
-1 batang sereh, geprek
-2 lembar daun salam, iris tipis
-1/2 ruas lengkuas, geprek
-Garam secukupnya.
Bumbu halus
-2 sdm sambal koja
-4 siung bawang putih
-8 siung bawang merah
-1/2 sdt ketumbar halus
-1/2 sdt jinten halus
Bahan pelengkap
-100 gram ikan gabus asin, goreng
-50 gram kacang kedelai
-Jeruk limau secukupnya.
Cara membuat
1. Rebus daging tetelan dengan dua liter air. Tambahkan daun salam, sereh dan daun koja hingga daging empuk. Lalu tiriskan kaldu dan potong daging sebesar 1/2 cm.
2. Sangrai beras dan kelapa parut, haluskan.
3. Panaskan minyak, kemudian tumis daun koja, bumbu halus, sereh, daun salam dan lengkuas sampai harum.
4. Masukkan campuran beras dan kelapa parut yang sudah disangrai, aduk rata, lalu tuang ke dalam kaldu daging. Masukkan kembali potongan daging.
5. Masak kembali hingga mendidih, kemudian masukkan ubi jalar, wortel dan labu kuning, aduk rata.
6. Tambahkan kangkung, kemangi, bayam dan daun pucuk labu. Tambahkan garam, gula dan merica secukupnya
7. Sajikan bubur dengan bahan pelengkap.
Inilah Keutamaan Bubur Asyura di Bulan Muharam, Yuk Coba Resepnya!
Bubur Asyura merupakan hidangan istimewa di bulan Muharam yang memiliki makna mendalam dalam tradisi Islam. Bubur asyura ini disebut sebagai simbol persaudaraan.
