Kenapa Nasi Padang Kalau Dibungkus Porsinya Lebih Banyak?

Menu di restoran Sepiring Padang di Kelapa Gading.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Nasi Padang menjadi salah satu menu makanan favorit di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini lantaran rasa dan harga yang dibandrol sangat bersahabat dengan kantong masyarakat.

Fun Fact, Ternyata ada 27 Ribu Rumah Makan Padang di Jakarta

Tidak heran jika saat jam makan siang atau malam, restoran Padang selalu ramai diserbu pengunjung. Tapi pernahkah Anda sadari bahwa ketika membeli nasi Padang untuk dibungkus dan dibawa pulang, porsi nasinya selalu lebih banyak dibandingkan jika dimakan di tempat?

Akhirnya, alasan di balik hal itu pun terjawab.

Terungkap Kenapa Nasi di Nasi Padang yang Asli Padang Gunakan Nasi Keras

"Kalau dibungkus memang nasinya lebih banyak karena kalau dibungkus itu nasinya dua porsi," kata Edi Putra selaku salah satu pendiri restoran Sepiring Padang kepada VIVA saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu, 5 September 2018.

Dia melanjutkan, dua porsi nasi ini dimaksudkan agar bisa dimakan bersama dengan keluarga di rumah. Hal ini menjadi salah satu tradisi yang memang ada sejak lama.

Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

Selain itu, jika membungkus nasi Padang untuk dibawa pulang akan mendapatkan beberapa bonus seperti sayur dan sambal.

"Makanya saya lebih suka makan (nasi) Padang dibungkus karena porsinya lebih banyak dan akan ada bonus seperti kuah kari, sayur nangka dan sambal tapi harganya tetap sama," jelas dia.

Selain itu, ada yang menyebutkan pula bahwa banyaknya nasi ketika dibungkus karena pertimbangan estetika. Yang mana jumlah nasi yang banyak akan membuat bungkusan nasi Padang bisa berdiri tegak.

nasi padang

Terpopuler: Kenapa Nasi Padang yang Asli Gunakan Nasi Keras, Ternyata ada 27 Ribu Rumah Makan Padang di Jakarta

Berikut ini adalah rangkuman 5 artikel berita terpopuler di kanal Lifestyle VIVA dalam Round Up edisi Jumat 6 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024