Waspada di Balik Nikmatnya Oncom
- Ayo Hidup Sehat
VIVA – Oncom. Masyarakat Indonesia sudah kenal betul dengan makanan satu ini. Oncom merupakan makanan dari hasil fermentasi bungkil kacang tanah yang mirip seperti proses pembuatan tempe yang terbuat dari kacang kedelai.
Namun, yang membedakanya dengan tempe, oncom dapat diolah menjadi makanan sesudah kapang menghasilkan spora, sedangkan tempe siap digunakan pada saat kapang belum menghasilkan spora.
Oncom yang biasa diolah dengan ditumis, sambal, pepes, perkedel, keripik, maupun olahan lainnya ini memang nikmat. Namun, bagi sebagian orang oncom dianggap tidak baik karena proses pembuatannya yang dianggap bisa meningkatkan risiko kanker. Benarkah demikian?
Menurut Spesialis gizi klinis, dr Ida Gunawan,M.S, SpGK(K). zaman dahulu, oncom merupakan makanan untuk masyarakat kelas bawah karena kandungan gizinya yang kurang baik. Dikatakan begitu karena dahulu oncom dibuat dari ampas pembuatan tahu, di mana protein dan nutrisinya sudah diambil oleh tahu.
Namun, saat ini sudah banyak oncom yang dibuat langsung dari kacang kedelai atau kacang tanah yang difermentasi. Oncom akan berwarna merah jika dibuat dari kecang kedelai dan berwarna hitam jika dibuat dari kacang tanah.
Ida lantas mengatakan bahwa oncom memang memiliki beberapa efek, salah satunya berhubungan dengan perut kembung.
"Proses fermentasi saat pembuatan oncom menghasilkan satu zat, namanya galaktosidase yang bisa mengurangi kembung. Tapi tidak bisa mencegah atau mengobati perut kembung," ucapnya saat menjadi narasumber di acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Kamis, 23 Agustus 2018.
Efek negatif lainnya, karena zaman dahulu oncom dibuat dari ampas tahu yang difermentasi lama, jadi karena terlalu lama justru bisa membuat tumbuh aflatoksin. Nah, zat racun ini bisa menyebabkan kanker hati.
"Sumber utama aflatoksin banyak di kacang-kacangan yang sudah busuk. Makanya sekarang oncom cenderung tidak dibuat dari ampas atau bekas pembuatan tahu," katanya.
Meski begitu, oncom juga punya banyak manfaat, lho. Oncom merupakan sumber energi dan protein. Dalam 100 gram oncom, terdapat kandungan 187 kalori, 13-14 gram protein dan 6 gram lemak.
Oncom juga bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, karena kedelai mengandung serat yang cukup bagus. Dengan catatan jika oncom itu terbuat dari kacang kedelai atau kacang tanah.
Studi yang pernah dilakukan pada tikus juga mengungkap tikus yang makan oncom tingkat kolesterolnya berkurang.
"Tapi pada manusia belum terbukti, karena manusia kalau makan oncom biasanya kan digoreng. Minyak atau tepungnya itu yang menimbulkan kolesterol," ujar Ida.
Nah, cara membedakan oncom yang terbuat dari ampas tahu dan yang terbuat dari kacang kedelai atau kacang tanah asli cukup mudah.
"Biasanya kita lihat dalamnya. Kalau misalnya dia dibuat dari ampas, biasanya dia hancur sekali dan sudah tidak ada partikel kedelainya. Pasti ada bentuknya, seperti tempe, ada buntel-buntel di dalamnya. Itu yang baik," tutupnya.