Tak Hanya Kopi, Cokelat Juga Punya Single Origin
- VIVA/Rintan Puspitasari
VIVA – Bagi penggemar kopi, istilah single origin pasti sudah tak asing lagi. Single origin sendiri berarti berasal dari satu tempat. Nah, tak hanya kopi, sebutan ini juga bisa berlaku pada cokelat. Bahkan cokelat yang disukai banyak orang umumnya memiliki jenis single origin, di mana cokelat-cokelat ini memiliki rasa yang lebih alami. Bisa manis, pahit atau sedikit asam.
Seperti cokelat dari Tabanan Bali yang memiliki rasa fruity dan mirip seperti buah berry dan sensasi seperti karamel, serta rasa cokelat yang terasa kuat di gigitan pertamanya. Atau cokelat Pidie Aceh Jaya yang memiliki rasa cokelat kuat dengan sensasi rasa tembakau di akhir kecapan.
"Sama seperti pada kopi (single origin). Benar-benar mirip karena di kopi ada karamel, honey, di cokelat juga ada. Yang membedakan, kalau di kopi ada wangi, di cokelat enggak nemuin," kata Kevin Angra Limawan, Marketing Manager Pipiltin Cocoa saat ditemui VIVA baru-baru ini.
Angra juga menjelaskan dari empat single origin cokelat yang mereka gunakan, yaitu Tabanan Bali, Pidie Aceh Jaya, Glenmore Jawa Timur dan Tanazozo Flores, masing-masing memiliki karakter berbeda yang dipengaruhi oleh ketinggian tanah tempat cokelat itu ditanam, hingga pengaruh tanah dan jauh dekatnya jarak dengan pemukiman. Tentu saja hal ini membuatnya tak jauh berbeda dengan kopi.
"Glenmore dan Tanazozo ini punya karakteristik sudah kuat, kalau Bali lebih ada rasa acidity-nya, lebih fruity, padahal basic-nya manis. Bagusnya dicampur milk powder biar manisnya keluar, Flores lebih organik," ujarnya lagi.
Pipiltin Cocoa termasuk salah satu dari beberapa perusahaan food and beverage yang diundang bersama restoran hotel ternama lainnya yang menyajikan menu khas Indonesia dan tergabung dalam Club Marriott. Sebagai informasi, di Indonesia, Club Marriott merupakan program loyalitas food and beverage terbesar yang meliputi 21 hotel dari 10 merek hotel yang tersebar di 10 kota.