Permen Karet Ternyata Mengandung Plastik, Lho

Ilustrasi permen karet.
Sumber :
  • Pixabay/giesje

VIVA – Permen karet merupakan salah satu jenis permen yang paling populer di dunia. Selain rasanya yang lezat, sensasi mengunyah permen karet disukai banyak orang, apalagi mereka yang sedang berusaha berhenti merokok.

Pemprov Bali Batasi Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Sekda Minta Viralkan Instansi yang Melanggar

Ada pula jenis permen karet yang khusus untuk menyegarkan mulut, mencegah bau mulut dan bahkan diklaim mampu memutihkan serta menyehatkan gigi.

Namun, tahukah Anda bahwa permen karet ternyata mengandung plastik, lho. Apa alasannya?

Perusahaan Ini Usung Konsep Ramah Lingkungan

Dilansir dari laman Metro.co.uk, Kamis 2 Agustus 2018, sejarah permen karet bermula dari kebiasaan orang Yunani Kuno, Aztec, dan Suku Maya menikmati getah pohon karet. Permen karet komersil baru dibuat pada tahun 1948.

Karena permintaan pasar akan permen karet terus meningkat, maka banyak produsen mengganti getah pohon karet dengan karet sintetis, polimer. Ini adalah produk plastik yang terbuat dari minyak, seperti produk sintetis yang digunakan untuk membuat ban mobil.

Reverse Vending Machine ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik hingga 2024

Lalu, apakah Anda menelan sedikit plastik jika Anda mengunyah permen karet?

Perlu diketahui bahwa tiga bahan utama yang digunakan untuk membuat permen karet adalah resin, lilin dan elastomer (plastik). Resin membuat permen karet enak dikunyah, lilin membantu melembutkan permen karet dan elastomer memberikan kekenyalan dan elastisitas.

Rasa permen karet sendiri berasal dari pemanis buatan dan sugar alcohol. Pemanis intensif sering ditambahkan untuk menunda pelepasan rasa.

Jadi, selama Anda tidak menelan permen karet utuh, Anda tidak akan menelan plastik.

Ilustrasi Bank Sampah

Gandeng Waste4Change, Sampoerna Daur Ulang Hampir 3 Ton Sampah pada 2024

Inisiatif ini dilakukan melalui pengelolaan sampah yang bertanggung jawab serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2025