Kreatifnya Kebangetan, Ampas Kopi Disulap Jadi Cangkir untuk Minum
- The Things
VIVA – Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa membatasi daerah di mana biji kopi Arabika ditanam. Di saat yang sama, konsumsi kopi semakin tinggi dari waktu ke waktu, yang akhirnya meningkatkan jumlah sampah kopi.
Dilansir dari sebuah kafe di Jerman, Kaffeeform memiliki ide sangat cerdas untuk menggunakan ampas kopi dari kedai kopi lokal untuk kemudian dibuat lagi menjadi cangkir kopi. Ampas kopi, yang telah terbukti membantu pertumbuhan tanaman, juga digunakan untuk membuat pelet biomassa yang bisa digunakan sebagai energi. Daur ulang dari ampas kopi telah menginspirasi Kaffeform untuk merancang sebuah cangkir dan lepek dengan sisa kopi.
Julian Lechner, lulusan desain industrial, mulai melakukan percobaan dengan ampas kopi yang dia dapat dari bar saat belajar di Bolzano, Italia. Setelah empat tahun, dia menemukan formula untuk Kaffeeform. Dengan mendaur ulang sumber seperti kopi, sebuah cangkir dan lepek bisa dibuat dari sisa enam cangkir espresso.
Untuk membuat cangkir tahan lama, Lechner meneliti keseimbangan yang tepat dari serat tanaman dan ampas kopi. Hasilnya adalah cangkir dan lepek daur ulang yang dibuat dari sumber terbarukan.
Empat puluh persen dari produk dibuat dari ampas kopi, yang dikeringkan sebelum digunakan. Kemudian serat, butir kayu, dan biopolymer ditambahkan untuk menciptakan bahan yang cukup kuat untuk menahan panas dan digunakan berulang kali.
Saat ini, perusahaan tersebut membuat cangkir espresso dan cappuccino, dan cangkir dengan penutup yang bisa digunakan berulang kali. Desainnya pertama kali dikenalkan di Amsterdam Coffee Festival, dan sekarang ada dalam desain toko dan museum di seluruh Eropa, termasuk Hallesches Haus and Foundry di Berlin, the Astrup Fearnley Museum Shop and Nobel Peace Center di Oslo, Pokahornid di Reykjavík, Sampa Coffee di London, Artéfact di Paris, Superflu di Liège, dan Matter of Material di Amsterdam