Sejarah Biskuit Terlaris di Dunia, Berapa Usia Oreo
- Pixabay/StockSnap
VIVA – Oreo adalah kukis khas yang berwarna hitam dengan isi krim putih. Camilan manis yang disukai banyak orang ini ternyata sudah ada sejak lebih dari satu abad.
Perjalanan menarik terciptanya Oreo melibatkan dua pria bersaudara. Berakhirnya kerja sama bisnis antara Jacob dan Joseph Loose sebagai pemilik American Biscuit and Manufacturing Company, mendorong Joseph mendirikan National Biscuit Company (Nabisco).
Dilansir dari laman Times of India, Oreo pertama diproduksi pada tahun 1912 oleh Nabisco dan dipasarkan sebagai bagian dari trio 'biskuit kelas paling tinggi', yang meliputi Mother Goose Biscuit dan Veronese Biscuit. Dua biskuit itu sudah lama tidak muncul lagi, tapi Oreo mampu bertahan hingga menembus zaman.
Awalnya, Oreo Biscuit sempat berganti nama menjadi Oreo Sandwich di tahun 1921, kemudian namanya berganti lagi menjadi 'Oreo Creme Sandwich' di tahun 1948, dan akhirnya biskuit ini diperkenalkan lagi dengan nama 'Oreo Chocolate Sandwich Cookie' pada tahun 1974.
Meski tidak ada deklarasi resmi mengenai nama kukis ini, para penggemar telah menciptakan versi mereka sendiri, dan yang paling unik adalah 'Oreo' merepresentasikan biskuit itu sendiri, dengan dua 'O' dan 're' yang berarti krim.
Pernah bertanya apa yang membuat kue ini terasa enak dan bisa bertahan hingga lebih dari seratus tahun dibanding biskuit sejenisnya saat ini? Jawabannya ada pada rasio krim dan kukis yang spesifik. Menurut sebuah sumber, rasio kukis dan krim Oreo adalah 71 persen dan 29 persen.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa Oreo merupakan kukis dengan penjualan terbaik di dunia. Jika kita melihat angkanya, Oreo bisa meraup penjualan tahunan hingga lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp29 triliun. Keberhasilan ini juga berkat kehadiran media sosial yang menampilkan Oreo sebagai kudapan dan minuman.
Orea dikategorikan sebagai penganan halal pada tahun 1997 setelah lemak babi dihapus dari daftar bahan kukis ini. Sementara pada tahun 2010, Oreo mengenalkan konsep edisi terbatas kukis dengan rasa eksotis. Dan sejak itu, tradisi tersebut menjadi strategi marketing yang rutin dilakukan Nabisco. (ren)